Berlari Menuju Hijrah Yang Merdeka
(Sebuah Kontemplasi dan Refleksi 1 Muharram 1441 H)
Oleh HANIF KRISTIANTO
29/08/2019 VOL.481
Setapak langkah-langkah mungil
Menggerus kekuatan gelap yang dekil
Gemerlap dunia dalam kabut kapitalisme
Kacau balau hidup dalam pesimisme
Kemapanan hidup dalam kapitalisme
Mengapitalisasi kekayaan di lingkaran atasan
Anak-anak manusia nestapa
Mengais remah-remah dan recehan kekayaan
Pada perenungan di penghujung masa
Kehidupan penuh galau tak berhalau
Isi bumi dihisap lintah raksasa
Korporasi berdasi berwajah tirani
Kamu bilang merdeka
Hamba jawab terjajah
Kamu bilang unggul
Hamba jawab masyghul
Ekspresi Merdeka bahagia
Sekadar makan kerupuk empuk
Sorak-sorai hura-hura
Tarik tambang bergulat sesama
Eh.. Ini zaman edan
Trilogi korupsi kesetanan
Pemimpin-pemimpin berkeputusan bengis
Rakyat kristis lebih-lebih sinis
Nestapa umat manusia bumi Indonesia
Tak perlu banyak gaya
Sebab sehat mahal harganya
Tak perlu pamer harta benda
Sebab semua bermuatan riba
Tak perlu berbangga dunia
Sebab semua lima tahun saja
Tak perlu pamer harga diri
Sebab semua telah mati harga
Oh… Bumi Indonesia punya cerita
Melihat bendera tauhid
Bergaya bak singa
Melihat bendera kejora
Bergaya bak ayam kehilangan induknya
Melihat Islam dirindu umatnya
Bergaya polisi dunia
Melihat syariah diminta diterapkan di bumi-Nya
Bergaya menebar teror itu bertentangan negara
Hai… Kamu yang bermalasan
Cuma duduk di kursi kemalasan
Bangsa ini dililit ular utang
Berbunga-bunga riba penuh masalah
Bangsa ini dijarah kekayaannya
Putung beliung hidup miskin papa
Hai… Kamu yang miliki gagasan mantul
Indonesia butuh SDM unggul
Berjuang membebaskan pun siap memanggul
Pastikan solusi Islam makbul
Indonesia kini berestorasi
Tanpa demokrasi basa-basi
Bawalah Indonesia hijrah yang merdeka
Menuju Syariah kaffah mulia
Dalam dekapan Khilafah Rasyidah
Negara unggul penebar Islam rahmah seluruh dunia
[Fa]