Oleh : Nurmala Sari

 

Di tengah gersangnya tanah kehidupan umat
Di dalam kubangan lumpur insan berlumur maksiat
Di bumi kaya-raya namun hidup melarat
Dipimpin penjahat yang berbaju pejabat

 

Diantara seantero belahan dunia, tiada satu cahaya sebagai pelita
Terbentang luas alam nan indah, cobalah sejenak bayang meraba
Apakah gerangan sebab umat ini sengsara?

 

Ku dapati satu jawaban untuk diri, berasal dari wahyu Ilahi
“Telah tampak kerusakan di laut dan di darat, akibat ulah manusia itu sendiri”
Duhai, betapa seolah tertampar wajah ini
Barulah tersadar bahwa ternyata insan saling menzalimi

 

Terngiang kisah seorang suri tauladan
Namanya abadi sepanjang zaman
Seorang pemimpin yang berwibawakan ketaatan
Dan diteruskan oleh para sahabat dan khulafa arrasyidin sebagai pimpinan

 

Kisah yang menakjubkan dan tak terkalahkan
Tanah subur penuh kemakmuran
Insan hidup dengan ketaatan
Dan para pemimpin yang berpayung keadilan

 

Rupanya ayat suci menjadi pedoman
Hadis yang menjadi rujukan
Ketakwaan menjadi standar kepemimpinan
Dan ibadah selalu menjadi tujuan

 

Angan pun mendamba semua kejayaan terulang kembali
Bergegas ku berlari untuk mengambil posisi
Di barisan para pejuang yang bersih hati
Punya niat ikhlas nan murni

 

Sangkaku mudah, namun nyatanya payah
Ada caci, amarah, penjara, bahkan fitnah keluar dari mulut penguasa
Tudingan garis keras terlontar untuk para mujahid dan mujahidah
Namun, tak menyurutkan tekadku untuk terus melangkah

 

Menikmati perjuangan bukanlah pilihan
Menikmati perjuangan adalah kewajiban
Menikmati perjuangan adalah jalan
Menuju sebuah kemenangan

 

Menikmati perjuangan adalah bukti
Bahwa diri layak berada di Surga nanti
Menikmati perjuangan adalah janji
Bahwa hidup dan mati hanyalah untuk Sang Ilahi
Menikmati perjuangan, untuk meraih kemenangan yang hakiki
Yaa Rabbi, semoga Engkau meridhai

 

Batubara, 9 Agustus 2019

Please follow and like us:

Tentang Penulis