Hentikan Genosida dengan Solusi Hakiki
Oleh: Ummu Hanifah
LenSa Media News_Opini_Setahun sudah serangan genosida militer Zionis kepada penduduk Palestina yang diperkirakan menewaskan lebih dari 42.000 jiwa. Strategi kali ini Zionis menyerang dengan kematian dan pengungsian. Sehingga kebanyakan dari penduduk gaza mengalami kelaparan dan berpindah pindah dari tempat pengungsiannya.
Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (OHCHR) pun sudah berupaya mengecam Zionis untuk berhenti melakukan genosida. Namun nyatanya Israel tetap melakukan genosida dan menginginkan penduduk Gaza pergi dari tempat tinggalnya.
Alih-alih penyerangan secara masif kepada Gaza, Zionis juga melakukan penyerangan ke Lebanon dan Yaman yang diduga sebagai markas Hizbullah. Pada Jumat (27-9-2024) kemarin pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pun meninggal dunia akibat dari serangan udara para Zionis. Hal ini akhirnya memunculkan semangat Zionis untuk memperluas medan perangnya ke Jazeera, Lebanon, Yaman, Houthi dan Beirut.
Kebengisan Zionis ini pun akhirnya menimbulkan kemarahan besar seluruh dunia, terutama Baghdad dan Suriah. Kemarahan mereka pun di salurkan dengan Aksi damai bela Gaza untuk mengingatkan para pemimpin membantu penduduk Gaza dengan menghentikan serangan para Zionis. Tidak hanya itu aksi tersebut juga menyebar hingga wilayah Eropa (Metrotv.com, 21-10-2024).
Namun, para pemimpin dunia hanya melontarkan narasi ancaman saja. Hal ini hanya menimbulkan angin lalu saja bagi para Zionis. Seharusnya kecaman ini bukan sekedar ancaman tapi mampu menghasilkan solusi yang benar dan jelas.
Seruan menghentikan genosida tanpa melakukan pengiriman pasukan tentara adalah sebuah pencitraan belaka saja. Karena terbukti hingga setahun ini seruannya tak mampu menghentikan serangan Zionis. Bahkan seruan yang dilakukan lembaga internasional maupun pejabat negeri muslim pun tidak mampu menghentikan tekad Zionis.
Islam membangun kekuatan ukhuwah atas dasar akidah. Negara berperan penting dalam menanamkan sikap umat terhadap saudara sesama muslim, terlebih yang dijajah seperti Gaza, Palestina. Melalui pemahaman islam, umat Islam seharusnya lebih paham hakikat persoalan Palestina.
Palestina merupakan tanah wakaf untuk kaum muslim dikarenakan pernah dilakukan perjanjian Umariyah yang ditetapkan sebagai tanah umat islam hingga akhir zaman. Namun jika terjadi penjajahan lahan palestina, maka hal ini merupakan PR besar para kaum muslim untuk merebut kembali. Satu-satunya cara menghadapi mereka adalah dengan berkerjasama pada pemilik kekuatan militer di negeri-negeri Islam, dan menyerukan jihad secara global.
Islam juga membina setiap rakyatnya akan kesadaran politik Islam. Melalui kewajiban melakukan dakwah dan jihad. Dengan pendidikan islam dalam naungan Khilafah, setiap muslim akan selalu menyeru kepada kebenaran, melalui berbagai mekanisme.
Khalifah dengan sistem negara Islam akan menyatukan seluruh umat Islam dunia dengan landasan akidah Islam. Khilafah akan memfasilitasi seluruh potensi umat Islam, termasuk tentaranya untuk membangun kekuatan global. Dengan itulah Khilafah akan mampu mengalahkan entitas Zionis beserta negara-negara kafir yang membekinginya, Dengan izin Allah, tentara-tentara muslim di bawah komando khalifah akan menghancurkan kekuatan kufur dengan mudah. Wallahualam bishoab
(LM/SN)