Inspirasi Maulid : Meneladani Kepemimpinan Rasulullah SAW
Oleh: Ummu Aza
Lensa Media News – Rabiul awal adalah bulan yang penting bagi umat Islam untuk mengenang lahirnya sosok manusia termulia penerang kehidupan. Dia mengangkat manusia dari kegelapan kehidupan menjadi peradaban yang mulia. Tentu kenangan kelahiran Beliau bukan sekedar nostalgia masa lalu semata, tetapi menjadi momentum untuk mengenang bagaimana jerih-payah perjuangan dengan para sahabat dalam merintis dan menata kehidupan Islam, sehingga semangat kita semakin kuat untuk memperjuangkan tegaknya Kembali tatanan kehidupan Islam yang telah diwarisakan oleh Rasulullah SAW.
Salah satu warisan Rasulullah yang dijaga oleh generasi-generasi setelahnya adalah kepemimpinan untuk membangun peradaban Islam.
Sejak diutusnya Muhammad sebagai Rasulullah, maka sejak itulah perjuangan beliau dengan para sahabat dalam memperjuangkan, merintis bangunan kehidupan Islam patut kita teladani. Allah SWT berfirman “Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, yaitu bagi siapa saja yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Akhir dan ia banyak mengingat Allah.” (QS Al-Ahzab: 21)
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjabarkan bahwa ayat yang mulia ini adalah pokok yang besar dalam mengikuti Rasulullah dalam berbagai perkataan, perbuatan, dan keadaan beliau.
Meneladani Rasulullah harus riil sebagaimana yang beliau jelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunah, termasuk keteladanan beliau dalam kepemimpinan, bernegara, dan membangun peradaban.
Bentuk negara yang Rasulullah bangun adalah Negara Islam yang menjadi cikal bakal lahirnya sistem pemerintahan Khilafah, yaitu suatu kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslim yang menerapkan syariat Islam kaffah dan mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru dunia.
Di bawah sistem pemerintahan Negara Islam ini, Rasulullah telah berhasil membangun peradaban manusia yang mulia. Di tengah kompetisi Kekaisaran Romawi dan Kerajaan Persia, Rasulullah berhasil mengangkat harkat dan martabat bangsa Arab dan umat manusia menuju peradaban yang sama sekali baru. Rasulullah berhasil mengubah mereka menjadi masyarakat yang bertauhid, berhukum hanya pada hukum Allah Swt., berakhlak mulia, menjalankan muamalah secara jujur dan amanah, serta memiliki sistem pemerintahan yang kukuh dan sukses menciptakan keadilan dan kesejahteraan.
Kunci Sukses Kepemimpinan Rasulullah
Ada sejumlah kunci kesuksesan kepemimpinan Rasulullah ﷺ sebagai seorang kepala negara dan pemerintahan.
Pertama, berakhlak mulia. Sebagai kepala negara beliau menunjukkan pribadi pemimpin yang menyayomi dan mementingkan kepentingan rakyatnya, bukan seperti raja yang harus dilayani, tapi justru menjadi pelayan bagi Masyarakat, nyata hidup sederhana bukan karena pencitraan.
Kedua, Rasulullah menjadikan akidah Islam sebagai landasan hidup bermasyarakat dan bernegara. Sebelum membangun negara dan pemerintahan di Madinah, dakwah Islam ditujukan untuk membongkar berbagai keyakinan batil yang ada di tengah masyarakat. Menggantikan keyakinan mereka dengan akidah Islam. Beliau mengajak umat manusia menauhidkan Allah Swt. sekaligus tunduk hanya pada syariat-Nya. Tersebab keimanan, kaum muslim senantiasa menaati Allah dan Rasul-Nya dalam segala urusan mereka. Tidak pernah mereka berusaha menyelisihi perintah Allah Swt. dan Rasul-Nya.
Ketiga, Rasulullah menerapkan syariat Islam secara paripurna (kafah). Tidak ada satu pun perintah atau larangan Allah Swt. yang beliau abaikan. Setiap kali turun hukum Allah Swt, seketika hukum itu beliau berlakukan di tengah umat tanpa menunda atau mengurangi pelaksanaannya. Beliau tidak pernah menerapkan selain syariat Islam dalam menjalankan pemerintahannya. tidak pernah berkompromi dalam menerapkan hukum Allah Taala.
Keempat, Rasulullah memberlakukan hukum secara adil dan konsisten. Tidak ada privilese (keistimewaan) hukum walaupun terhadap keluarga beliau sendiri. Keadilan inilah yang menjamin tegaknya pemerintahan dan hukum di tengah masyarakat.
Demikianlah Rasulullah membangun kepemimpinannya sehingga membentuk peradaban Islam yang mulia yang menyelamatkan manusia dari keterpurukan. Semoga momentum Maulid Rasul kali ini, penting bagi kita untuk kembali menggelorakan semangat kemulian Islam dengan kembali pada syariahnya. Semoga semangat Maulid Rasul kali ini juga menjadi pembangkit ghirah kaum Muslim untuk mengembalikan kejayaan Islam.
[LM/nr]