Khilafah: Solusi Atasi Islamophobia
Lagi kaum muslim menjadi korban Islamophobia. Pasalnya, beberapa waktu lalu satu keluarga muslim di provinsi Ontario, Kanada tewas diserang dan dugaan serangan tersebut direncanakan. Keluarga muslim itu ditabrak oleh pria yang berusia 20 tahun dengan truk pick-up yang dikendarainya. “Ada bukti bahwa para korban ini menjadi sasaran karena mereka musim,” Inspektur Detektif Paul Waight. (Detik.news, 08/06/2021).
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau memberikan simpati dengan peristiwa ini. Akan tetapi, merebaknya Islamophobia tentu sangat disayangkan. Istilah Islamophobia sendiri muncul sejak tahun 1980-an dan Islamophobia semakin banyak terjadi setelah peristiwa 11 September 2001 di WTC New York. Runny Wade pada tahun 1997 dari Inggris mendefinisikan Islamophobia adalah rasa takut dan kebencian terhadap Islam. Sehingga wajar kaum non-muslim di Barat bersikap sewenang-wenang terhadap muslim yang minoritas. Begitu pula, kaum muslim mayoritas di negaranya tidak dapat berbuat apa-apa ketika kekayaan alam negaranya dikuasai asing dan ajaran Islam serta pengemban dakwahnya dikriminalisasi, seperti yang terjadi di negara ini.
Untuk itu, kejadian seperti ini tidak boleh terus dibiarkan terjadi. Sehingga yang dibutuhkan kaum muslim di seluruh dunia adalah sebuah perisai yang mampu menaunginya. Perisai tersebut adalah khilafah. Hanya khilafah-lah yang mampu mengatasi Islamophobia. Walhasil, nyawa kaum muslim dan kehormatannya terjaga dari tindakan brutal yang dilakukan non muslim yang tidak menyukai keberadaan kaum muslim. Wallahua’lamBisshowab. [Faz]
Sri Retno Ningrum
(Pegiat Literasi)