Segera Selamatkan Palestina dengan Jihad dan Khilafah

Oleh: Ade Farkah, S.Pd.
LenSaMediaNews.Com, Opini–Kezaliman Zionis terhadap penduduk Palestina terus terjadi. Setelah gencatan senjata pada Januari 2025, Israel kembali mengusik ketenangan warga Palestina dengan melakukan penyerangan pada 18 Maret 2025 yang menyebabkan puluhan muslim tewas.
Kebiadaban Israel makin nyata saat tentaranya melakukan penyerangan di wilayah bagian barat daya Khan Younis, juga di kota Gaza dan Jabalia yang terletak di sisi utara, sesaat sebelum waktu subuh pada hari raya Idulfitri 1446 H, saat kaum muslim seharusnya bersukacita (detik.com, 31-3-2025).
Serangan intensif yang dilakukan Israel selama 48 jam telah menewaskan 80 orang. Jika dihitung sejak peristiwa 7 Oktober 2023, total warga Palestina yang meninggal dunia mencapai 50.357 orang. Korban terbanyak adalah perempuan dan anak-anak.
Kezaliman Israel terhadap Palestina sudah terjadi hampir satu abad lamanya. Ironis, belum ada satu pun solusi konkret yang dilakukan oleh PBB untuk menghentikan kebrutalan Israel terhadap Palestina. Solusi yang ditawarkan hanya sebatas kecaman dan ancaman yang tidak bermakna.
Seperti halnya yang dilakukan oleh negara-negara yang berbatasan langsung dengan Palestina, yaitu: Mesir, Yordania, Lebanon, dan Suriah. Hampir semua penguasa negeri-negeri muslim tidak tergerak sedikit pun untuk mengirimkan pasukannya untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman Israel.
Kebanyakan dari mereka hanya puas dengan kecaman yang tidak berarti. Semua itu karena para pemimpin negeri kaum muslim lebih mencintai kekuasaannya. Sekat nasionalisme telah membelenggu tangan-tangan mereka sehingga tidak mampu membantu saudaranya.
Realitas di atas adalah gambaran betapa besarnya penderitaan umat Islam saat ini. Tidak hanya di Palestina, kezaliman terhadap kaum muslim nyaris terjadi di seluruh penjuru dunia, seperti Rohingya, Pattani Thailand, Uighur, Moro Philipina, Suriah, dan lain-lain.
Semua itu makin meneguhkan kesimpulan bahwa umat membutuhkan Khilafah sebagai pelindung. Yakni, kekuatan super power yang mampu menjadi perisai atas setiap kezaliman. sebagaimana dalam sebuah hadits nabi yang artinya “Sungguh, imam (khalifah) itu laksana perisai. Kaum muslim akan berperang dan berlindung di belakang dia.” (HR Bukhari Muslim).
Ibarat sebuah tameng, Khalifah akan mampu mencegah siapa pun untuk menyerang atau menyakiti warganya tanpa kecuali. Khalifah akan bertanggung jawab terhadap seluruh persoalan umat.
Jauh sebelumnya, Al-Qur’an telah memberikan petunjuk tentang betapa kerasnya permusuhan kaum Yahudi dan orang-orang musyrik terhadap umat Islam. Oleh karenanya, solusi yang ditempuh mestinya adalah solusi yang ditunjukkan oleh Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia untuk menuntaskan segala macam persoalan dalam kehidupan.
Khusus untuk persoalan pendudukan Israel atas Palestina, solusi yang ditempuh adalah dengan cara mengusir Israel sebagaimana firman Allah SWT. yang artinya, “Usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian.” (TQS Al-Baqarah: 191).
Di dalam TQS At-Taubah: 14, Allah Swt. menyuruh agar kaum muslim memerangi mereka, “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan tangan-tangan kalian, menghinakan mereka serta akan menolong kalian atas mereka sekaligus melegakan hati kaum mukmin“.
Dari petunjuk di atas, bukankah pembebasan Palestina hanya bisa dilakukan dengan menggerakkan militer kaum muslim untuk memerangi entitas Yahudi itu? Ya, jihad memerangi Yahudi Israel adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan oleh penguasa negeri-negeri Islam.
Apabila seruan jihad telah dikumandangkan oleh penguasa dan militer kaum muslim maka sudah barang tentu Israel menjadi tak berkutik. Terlebih jika seruan tersebut di bawah komando seorang khalifah. Maka tidak akan ada satu negara pun yang berani untuk sewenang-wenang, terlebih terhadap umat Islam. [LM/ry]