Umat Islam harus Terus Membebaskan Al-Quds

Oleh Luthfia Rifaah, S.T., M.Pd

 

 

Lensamedianews_ Hari Raya Idulfitri telah berlalu. Umat Islam di seluruh dunia telah merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Namun di tengah gema takbir dan suasana suka cita, masih ada luka yang belum sembuh: luka umat Islam di tanah suci ketiga, Al-Quds (Yerusalem), yang hingga kini belum bebas dari cengkeraman penjajahan Zionis Israel.

 

Bulan Ramadan kemarin menjadi saksi bahwa penderitaan kaum Muslimin di Palestina belum berakhir. Dilansir dari nomorsatukaltim.disway.id, Sabtu (1/3/2025), Hamas menyampaikan seruan tegas:
“Jadikan hari-hari dan malam-malam Ramadan yang penuh berkah didedikasikan untuk ibadah, keteguhan hati, dan perlawanan terhadap musuh dan pemukim (ilegal), serta untuk mempertahankan Yerusalem dan Al Aqsa sampai terbebas dari pendudukan.”

 

Sayangnya, sebagaimana terjadi selama bertahun-tahun, kaum Muslimin di Palestina kembali menghadapi berbagai pembatasan dari tentara Zionis. Mereka tak bisa beribadah dengan leluasa di Masjid Al-Aqsa. Bahkan pada bulan suci sekalipun, zionis tetap memberlakukan larangan dan penghalangan terhadap jamaah yang ingin salat di kompleks Masjid Al-Aqsa dengan dalih keamanan.

 

Meski begitu, warga Palestina tetap menunjukkan keberanian dan keteguhan luar biasa. Mereka tetap datang, tetap shalat, dan tetap berbuka puasa bersama di Al-Quds. Ini menjadi bukti bahwa tanah suci ini masih dalam penjajahan, karena keamanan umat Islam di sana dikendalikan oleh kekuatan kafir penjajah.

 

Idulfitri bukan akhir dari perjuangan. Justru ini adalah awal untuk memperbarui komitmen kita sebagai umat Islam untuk terus mendukung perjuangan saudara-saudara kita di Palestina. Umat Islam Palestina tidak boleh dibiarkan sendiri menghadapi kejahatan Zionis yang disokong oleh kekuatan Barat, terutama Amerika Serikat.

 

Umat Islam harus sadar, solusi dari penjajahan ini tidak akan pernah datang dari konferensi perdamaian atau resolusi internasional yang sarat kepentingan. Entitas Zionis adalah muhariban fi’lan musuh yang secara nyata memerangi Islam dan hanya bisa dilawan dengan jalan jihad yang dipimpin oleh pemimpin umat sejati: seorang khalifah.

 

Menegakkan khilafah Islamiyah adalah qadhiyah mashiriyah perkara hidup dan mati yang harus menjadi prioritas perjuangan umat. Dibutuhkan dakwah yang dipimpin oleh jamaah dakwah ideologis yang mampu menyadarkan umat akan kewajiban menegakkan khilafah dan menyerukan jihad untuk membebaskan Al-Quds.

 

Momen pasca-Idulfitri ini seharusnya menjadi titik awal konsolidasi perjuangan umat. Jangan biarkan semangat Ramadan padam. Jadikan Syawal dan bulan-bulan berikutnya sebagai langkah nyata untuk menguatkan barisan dan menyatukan kekuatan. Bebaskan Al-Quds! Tegakkan Khilafah! Serukan Jihad!