Gempa Bumi, Fenomena Alam atau Teguran
Oleh: Yulweri Vovi Safitria
(Member WCWH Batam)
LensaMediaNews- Jum’at malam Selat Sunda diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 7,4 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 6.9 dengan kedalaman pusat gempa 48 km. Gempa yang berpusat di Sumur Banten tersebut dinyatakan berpotensi tsunami oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Giofisika (BMKG). Sehingga masyarakat diminta untuk menghindari daerah pesisir pantai wilayah Banten hingga Lampung.
Gempa tersebut juga dirasakan di Jakarta, Cianjur hingga Jawa Tengah. Walaupun akhirnya status peringatan tsunami telah dicabut BMKG, namun masyarakat tetap diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan (detik.com, 2/8/2019).
Gempa Menurut Ilmu Fisika
Menurut kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam jumpa pers di kantor BMKG, Jl. Angkasa, Jakarta Pusat, Jumat malam, gempa ini terjadi akibat adanya pergerakan lempeng Indo-Australia. Dwikorita menjelaskan episentrum (pusat gempa) terletak di 164 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Koordinat episentrum berada pada 7,32 derajat Lintang Selatan dan 104,75 derajat Bujur Timur. Kondisi dan letak geografis Indonesia membuat potensi terjadinya bencana alam pun terbilang besar.
Mengutip website resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bnpb.go.id, ada dua penyebab bencana. Yakni bencana yang disebabkan oleh kejadian alam (natural disaster) dan bencana yang disebabkan ulah manusia (man-made disaster).
Indonesia yang merupakan negara kepulauan terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu Lempeng Benua Asia, Benua Australia, Lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.
Sementara sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Sehingga Indonesia sangat rawan akan bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor.
Gempa Bumi dalam Perspektif Islam
Penyebab terjadinya bencana karena beberapa hal diantaranya :
Pemimpin yang Tidak Amanah. Di dalam Alquran maupun sejumlah hadits menerangkan bahwa jika suatu negeri telah dipimpin oleh pemimpin yang tidak amanah, cakap, cerdas maka kehancuran negeri tersebut tinggal menunggu waktu. Pemimpin semacam ini sibuk memperkaya diri sendiri, tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.
Akibatnya angka kemiskinan terus meningkat, masalah korupsi tiada henti, dan akhlak kian rusak. Oleh karena itu, carilah pemimpin yang memenuhi syarat-syarat sebagaimana Allah tentukan. Bukan pemimpin yang hanya piawai obral janji saat kampanye.
Dalam riwayat lain, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surga.” (HR. Bukhari dan Muslim
Tidak Menerapkan Aturan Islam. Sebagai makhluk ciptaan Allah, seharusnya manusia taat dan patuh terhadap aturan Allah. Islam mengatur seluruh kehidupan manusia. Tidak hanya urusan makan dan minum, urusan tidur namun juga urusan bernegara. Layaknya peraturan, tidak ada satupun aturan yang boleh dipilah-pilah oleh manusia sesuai keinginan dan kebutuhannya. Aturan tersebut mutlak harus bersumber dari Allah. Ya, karena Allah lebih tahu apa yang pantas dan tidak pantas untuk manusia.
Banyak Ulama Su’u. Belakangan fatwa ulama semakin membingungkan umat. Banyak fatwa yang awalnya diharamkan kemudian diralat dan dibolehkan. Tidak sedikit ulama yang ikut politik praktis. Ulama yang seharusnya memberikan nasehat untuk penguasa dan mencerdaskan umat, malah ikut terbawa arus. Bahkan ada yang memusuhi pergerakan Islam jika berseberangan dengan kepentingan kelompok.
Apabila elemen-elemen masyarakat yang ada tidak bekerja sesuai fungsinya, maka kebobrokan moral, kerusakan akhlak, dan penyimpang akidah akan semakin meningkat. Hal ini mendatangkan murka Allah, maka kehancuran bangsa yang durhaka tidak bisa ditawar lagi.
Setelah peringatan gempa ini, hendaklah para pemimpin muslim mengingatkan rakyatnya agar selalu berkeyakinan pada kebenaran. Kembali berhukum kepada syariat Allah, serta menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Allah berfirman dalam QS. Al-Hajj : 40-41
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa, (yaitu mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan).
Wallahu a’ lam biashowab.
[LS/Ry]