Kenyataan Pahit, Hidup dalam Sistem yang Rumit.
Oleh: Farida
Muslimah Peduli Generasi.
LenSa MediaNews_ Viral, Beredar sebuah video yang menggambarkan warga negara Indonesia disekap selama dua pekan di Myanmar, sebanyak sebelas orang warga kabupaten Sukabumi Jawa Barat diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPO). (tirto.id 15-09-2024)
Pada mulanya mereka dijanjikan bekerja sebagai pelayan bisnis investasi dengan gaji yang cukup menggiurkan, tetapi yang terjadi jauh dari dugaan.
Mereka mengharapkan bantuan untuk segera bisa pulang ke tanah air.
Realita yang pahit berada di negeri sendiri dengan sulitnya mendapat pekerjaan, gelombang PHK yang terjadi ditambah keadaan ekonomi yang semakin menghimpit cukup menjadi alasan mereka berani mencari kerja di negeri orang.
Akhirnya menjadi suatu hal yang lumrah jika para korban mengadu nasib di negeri orang, dengan pengharapan bisa memperbaiki tarap hidup dengan mendapat gaji yang lebih baik.
Ketika kita hidup di negeri kaya raya tetapi ancaman kesulitan yang sangat tinggi, faktor kesulitan yang terjadi selama ini merupakan salah satu akibat arus deras kapitalis secara sistematis penyebab berbagai dampak buruk bagi masyarakat.
Negara yang harus memberikan solusi secara sistematis untuk para korban, tidak cukup berhasil memulangkan ke tanah air tetapi harus ada peluang untuk menyediakan pekerjaan bukan menambah angka pengangguran.
Terjadinya kasus TPPO bukti bahwa negara dengan sistem kapitalisme sekuler tidak mampu menjadi pelindung masyarakat secara keseluruhan.
Dalam pandangan Islam yang memiliki seperangkat aturannya yang khas, dengan sistem pemerintahan Islam yang saling terikat dengan sistem yang lain yang tak dapat dipisahkan ketika diterapkan baik itu sistem politik luar negeri,sistem ekonomi,sistem pendidikan dan sistem sosialnya.
Penguasa Khalifah merupakan imam sebagai perisai sebagai pelindung ketika orang-orang berperang di belakangnya.
Sistem politik luar negeri Khilafah tegak atas pemikiran yang baku tidak akan berubah untuk menjalankan menyebar risalah Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah.
Sedangkan dalam sistem ekonomi Islam ketika diterapkan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat per individu, negara akan menjamin umat tidak akan mengalami kesulitan kenyataan pahit terkait permasalahan ekonomi bagi rumah tangga.
Kebutuhan primer, sekunder maupun tersier semua kebutuhan tersebut akan diutamakan.
Dan bagi pegawai nominal gaji akan diberikan pemerintah ditetapkan menurut para ahlinya sesuai dengan pekerjaannya agar umat tidak sampai kekurangan harta.
Semua itu akan terealisasi jika sistem pemerintahan Islam diterapkan secara nyata dalam segala aspek kehidupan. Wallahu a’lam bishshawab
