Pajak Semakin Mencekik Rakyat

Oleh : Dewi Wisata

 

 

LenSa MediaNews__ Negeri manakah yang sumber daya alamnya begitu melimpah ruah?Tentu saja Indonesia. Tapi anehnya di tengah kekayaan alam yang begitu subur, rakyatnya justru hidup dalam gurita kemiskinan. Sungguh miris. Jangankan terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, papan, pengangguran pun bertaburan karena minimnya lapangan pekerjaan. Alih-alih menetapkan pajak untuk mensejahterakan rakyat, yang terjadi justru sebaliknya, rakyat kian hidup melarat.

 

Coba kita lihat bersama. Apa sih yang saat ini tidak dikenakan pajak? Rasa-rasanya semua kebutuhan Masyarakat terkena pajak. Sampai-sampai kepemilikan rumah pun dikenai pajak. Memiliki rumah saat ini saja sudah sulit, ditambah biaya pajak yang mencekik. Dan tampaknya memang tidak ada upaya negara untuk meringankan beban rakyat. Inilah bukti gagalnya sistem kapitalisme yang tak mampu mengurusi dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Negara lepas tanggung jawab dalam menjamin kebutuhan papan atau perumahan masyarakat. Karena itu satu-satunya cara mendapatkan pemasukan negara adalah dengan menarik pajak dari rakyat.

 

Berbeda dengan Islam yang mampu menyejahterakan rakyatnya. Penerapan sistem ekonomi Islam menjamin kesejahteraan. Negara akan menyediakan pekerjaan yang layak bagi rakyat dan dengan upah yang layak pula. Sedangkan kebutuhan papan dijamin oleh negara. Artinya masyarakat diberikan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan primernya. Dan tentunya larangan mengambil pajak. Mengapa? Karena Islam tidak menjadikan sumber pendapatan negara melalui pajak. Tapi berasal dari kepemilikan umum, yang memang diperuntukkan untuk rakyat sehingga tidak membebani rakyat. Kecuali pajak diambil pada kondisi tertentu dan terbatas pada rakyat yang memiliki kekayaan berlebih. Itupun jika kas negara dalam kondisi darurat atau kosong. Maka jelas, hanya Islamlah yang mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat bukan aturan yang lain .

Please follow and like us:

Tentang Penulis