Oleh: Moh Mutoyib

Kreator Voice Offer 

LenSa Media News_Puisi_Story wiski menggantung di kawat media sosial
Rokok di meja bersama asbak kulit kacang tanah tumpah ruah
Botol gepeng berisi minuman kesesatan
Warnanya mirip teh, minuman segar keseharian

Ayo kemari,

Kesempatan untuk pesta pora sudah dimulai
Bakhil ladala bersuara diujung telepon
bersama komunitas barunya
Kami jadi “pucuk pimpinan”

Pucuk … pucuk
Teh pucuk santun dalam beriklan
Ilmu padi harapan setiap insan

Ah tidak …

 

Pengrajin kayu telah merancang secara detail setiap kesempatan
Almari-almari kekuasan telah dibagi-bagi
Meja, kursi berderet, berjajar anak saudara, kerabat, sahabat
Cucu pun sudah “dikapling” memegang posisi penting

 

Anjing menjilat untuk kepentingannya sendiri
Manusia penjilat mengandung unsur strategi
Terlihat, terbaca oleh musuh-musuhnya

Kamu tak tahu?

 

Asal kebal rasa malu, bergerak melaju
Maju, maju
Memenggal akal, naluri suci dimatikan
Kebebasan yang diharapkan

 

Senja berdiplomasi
Pohon beringin yang rindang
Teduh tergelar bahagia terkabar
Taubat jalan selamat, nikmat bersahabat
Saatnya merapat, jauhi, hindari minuman sesat

 

Dari rakyat, oleh rakyat, untuk pejabat
Daya guna harus bermanfaat
Masih terbuka pintu taubat
Yang beragama Islam tegakkan sholat

Tancap gas berangkat
Nikmat bersahabat

Tegakkan hukum syariat

Bahagia menyapa setiap jiwa

 

Bojonegoro, 27 Agustus 2024

(LM/SN)

Please follow and like us:

Tentang Penulis