Butuh Perhatian, Kejahatan Makin Sadis!
Lensa Media News, Surat Pembaca- Maraknya pemberitaan kejahatan saat ini makin menambah dan tak sedikit yang melakukan aksinya secara sadis. Miris, beberapa di antaranya kasus yang terjadi justru antara korban dan pelaku masih kawan sejawat bahkan memiliki ikatan kekeluargaan. Seperti yang baru-baru ini terjadi, kasus yang terjadi di daerah Cikarang, pembunuhan yang dilakukan seorang suami terhadap istrinya di depan anak-anaknya yang masih balita, pelaku tega membunuh sang istri dengan cara menggorok leher korban. Di tempat lain, pembunuhan juga dilakukan seorang suami yang membunuh istri karena menolak untuk bercerai di Singkawang.
Dengan meningkatnya kasus KDRT, banyak penyebab yang mengakibatkan hal tersebut sampai terjadi tindak pembunuhan. Hal ini menunjukkan masih lemahnya pengelolaan emosi dan daya tahan individu masyarakat dalam menghadapi beratnya kehidupan. Hal ini pun menjadi potret buram kehidupan sekuler kapitalistik yang menjauhkan masyarakat dari keimanan.
Sistem sekuler kapitalis saat ini menjadikan kehidupan yang bebas, beban kebutuhan hidup yang makin berat, dan makin menjauhnya kehidupan masyarakat dengan agama, sehingga menjadikan permasalahan makin tidak terkontrol yang pada akhirnya munculnya tindak kejahatan sebagai jalan pintas yang diambil untuk mengakhiri permasalahan yang dihadapi. Seperti tindak kejahatan pencurian, kekerasan, lebih dari itu mudahnya masyarakat melakukan tindakan pembunuhan saat ini yang menjadikan nyawa manusia tidak lagi memiliki nilai. Para pelaku kejahatan yang acap kali keluar masuk lapas, menunjukkan belum adanya hukum pidana yang tegas sehingga tidak memberikan efek jera bagi pelaku itu sendiri maupun untuk masyarakat.
Hal ini tentunya butuh perhatian lebih mendalam yang harus dilakukan negara sebagai upaya menjadikan individu masyarakat untuk kembali menjalankan kehidupan sesuai dengan aturan yang berkaitan dengan agama. Negara berkewajiban untuk menjamin keselamatan rakyatnya, dengan menerapkan aturan yang menjamin seluruh aspek mulai tingkat individu maupun masyarakat keseluruhan.
Adanya upaya untuk memberikan kekuatan dan kesabaran setiap individu masyarakat dalam menghadapi kesulitan dan beratnya kehidupan. Dan kembali membangun keimanan masyarakat terhadap agama sebagai perisai untuk sabar dan tetap dalam kewarasan ketika menghadapi permasalahan kehidupan. Selain itu, negara diharapkan mampu membantu rakyatnya agar hidup tenang aman dan damai dalam suasana keimanan, dengan memenuhi kebutuhan manusia dan menyejahterakan melalui penerapan aturan yang berlandaskan aturan agama Islam.
Putri YD,
Kota Bogor
[LM, Hw]