Sekularisme Semakin Radikal Menggurita, Islam Obatnya
Lensa Media News-Perlahan namun pasti, negeri ini semakin masuk ke dalam jurang sekularisme yang bukan hanya semakin dalam bahkan semakin radikal menggurita. Jika sebelumnya ‘hanya’ memisahkan agama dari kehidupan dan negara, kini bukan sekadar memisahkan melainkan juga membenci agama. Bahkan tanpa rasa malu menjadikan agama sebagai bahan guyonan, seperti dark jokes yang terjadi baru-baru ini.
Tiga orang komika menyebut prank terparah di muka bumi adalah saat seseorang yang ingin menyembelih anaknya tapi batal dilakukan. Meskipun tidak menyebut siapa orang yang dimaksud dalam kisah itu, publik menganggap kalau itu mengarah pada cerita Nabi Ibrahim as. yang diperintah Allah Swt. untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail as (suara.com, 3/7/2023).
Sekalipun dark jokes tersebut kontroversial dan meresahkan netizen terutama Muslim, namun para pelakunya tidak mendapat hukuman apapun. Atas nama kebebasan berekspresi, mereka tak merasa sungkan dan takut menjadikan agama sebagai bahan candaan. Penghinaan terhadap agama seakan ditoleransi dengan berlindung pada slogan kebebasan dan HAM. Herannya, dark jokes ini malah digemari dan banyak pengikutnya.
Miris! Sungguh kondisi ini tidak boleh terus dibiarkan. Masyarakat yang saat ini sedang sakit harus segera diobati. Kalau sumber penyakitnya adalah sekularisme radikal, maka obat yang terbaik adalah kembali pada syariat Islam secara kafah . Maka apalagi yang ditunggu? Mari segera terapkan Islam secara kafah . Agu Dian Sofiyani. [LM/IF/ry]