Sekularisme di Tanah Arab, Kasino pun Dilahap
Oleh : Hessy Elviyah, S,S.
Lensa Media News – Belum juga reda pemberitaan tentang Helloween di Riyadh, kini pembukaan kasino di Uni Emirat Arab kembali mengguncang media massa. Arab yang kental dengan simbol ke- Islamannya, kini seolah menjelma menjadi negara yang melepas satu persatu aturan-aturan Islam.
Seperti yang diberitakan detikNews.com pada 11 November 2022, bahwa akan ada pembukaan kasino yang pertama kali di wilayah Teluk Arab. CEO Wynn Resorts Craig Scott Billings menuturkan bahwa tempat perjudian dan hiburan ini akan menjadi salah satu dari 10 kasino terbesar di dunia.
Lebih jauh, detikNews mengabarkan bahwa pembukaan Kasino ini dilatarbelakangi oleh persaingan ekonomi regional yang saat ini sedang memanas di Teluk Arab. UEA bersaing ketat di bidang bisnis dan pariwisata dengan Arab Saudi yang saat ini sedang giat mengundang wisatawan untuk masuk ke wilayahnya dalam program Visi Saudi 2023.
Visi Saudi 2023 adalah program Saudi dalam rangka memperoleh sumber pendapatan negara, selain minyak bumi yang selama ini menjadi sumber terbesarnya. Kini Saudi sedang mencoba memperoleh sumber lain untuk mempunyai banyak pendapatan. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Yon Machmudi, Profesor Kajian Timur Tengah dari Universitas Indonesia bahwa Arab Saudi tidak lagi tergantung pada minyak, tetapi melakukan diversifikasi di sektor lain dengan membuka tempat-tempat wisata baru (CNN, 13 Januari 2022).
Atas dasar ekonomi inilah wilayah Arab semakin menunjukkan identitasnya sebagai negara sekuler. Pemisahan aturan agama dengan kehidupan membuat wilayah Arab semakin jauh dari nilai-nilai Islam. Kondisi ini semakin terang benderang ditunjukan dengan berbagai kegiatan yang menyalahi syariat.
Dilansir di Wikipedia bahwa kasino adalah tempat perjudian legal, artinya keberadaan kasino ini atas restu penguasa wilayah. Sebagaimana kita tahu, bahwa judi adalah bentuk permainan yang diharamkan dalam Islam, ini tertuang dalam firman Allah SWT ” Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (An Nisa/4:43).
Sekularisme yang kian menjangkiti wilayah Arab memberikan dampak luar biasa terhadap pandangan dunia. Selama ini masyarakat kebanyakan menganggap bahwa negara Arab adalah role model penerapan hukum Islam, bahkan menganggapnya sebagai negara Islam. Namun, dengan semakin liberalnya negara Arab, masyarakat pun menganggap pelanggaran terhadap hukum syara menjadi boleh. Jika masyarakat Arab saja melakukan, mengapa kita tidak?
Modernisasi yang saat ini gencar digaungkan dunia Arab dianggap sebagai suatu kemajuan. Padahal, ini lah titik kemunduran yang akan mengembalikan negeri Arab ke masa-masa jahiliahnya. Persis seperti sebelum Islam datang di tanah itu. Negeri tempat kelahiran Nabi saw. dan risalah Islam itu kini menjadi porak poranda hanya demi ekonomi yang ingin diraup dan tidak malu lagi menentang syariat Allah Swt.
Kemaksiatan demi kemaksiatan yang ditunjukkan negara Arab semakin memperkuat bukti bahwa negara Arab bukanlah negara Islam. Walaupun beberapa aturan Islam masih dilaksanakan di sana, nyatanya racun kapitalisme, sekularisme dan liberalisme tetap diterima dan diterapkan pula. Kebijakan penguasa negeri itu semakin menenggelamkan rakyatnya kepada kenistaan dan menyeret mereka pada kehancuran. Sungguh miris, bangsa yang diamanahi Allah Swt untuk menjaga dua kota suci kaum muslim kini menjadi pengekor peradaban sampah kapitalisme.
Dahulu, Islam datang di negeri Arab dalam keadaan terasing, dan kini ia pun kembali menjadi asing di tanah kelahirannya sendiri. Rasullullah saw. telah menggambarkannya dalam hadis ” Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah ghuraba’ (orang-orang yang terasing).” (HR. Muslim).
Maka dari itu, keberadaan negara Islam yang menerapkan seluruh aturan Islam dengan satu kepemimpinan sangat dibutuhkan sebagai rumah bagi kaum muslim untuk berlindung dari kemaksiatan dan kesengsaraan yang ditimbulkan dari sistem kapitalis saat ini. Seraya memperoleh keberkahan yang berlimpah. Allah Swt berfirman dalam surat Al- A’raf ayat 96 “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan”.