Dunia Menutup Mata: Kekejaman Israel Kian Membabi buta
Oleh: Apriliana, Komunitas Annisaa Ganesha
LenSa Media News – Invasi Rusia terhadap Ukraina masih terus berlangsung. Perhatian dari berbagai penjuru dunia terus mengalir baik berupa dukungan kepada Ukraina maupun kecaman terhadap Rusia. Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid pada Selasa (5/4/2022) turut serta mengutuk keras “kejahatan perang” Rusia di Ukraina.
Menurutnya, gambar dan kesaksian dari Ukraina mengerikan. Pasukan Rusia melakukan kejahatan perang terhadap penduduk sipil yang tak berdaya, katanya dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters (WE Online). Di sisi lain, Israel melepas topengnya dan terus-menerus berlaku zalim terhadap warga Palestina.
Ketegangan yang terjadi di Palestina kian memanas dan menjadi-jadi di bulan Ramadhan dan hal ini terus berulang setiap tahunnya. Pembunuhan, penyiksaan, penangkapan, terus dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina.
Media-media Barat menampakkan standar gandanya dalam menyebarkan berita. Masyarakat Internasional begitu peduli dan prihatin terhadap pembantaian di Bucha, Ukraina namun abai dan menutup mata terhadap kekejaman pembunuhan di Palestina. Teror Israel di Palestina dianggap seperti hal biasa, tidak butuh simpati atau bahkan bantuan.
Menyikapi hal tersebut, Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye pada Senin (4/4/2022) menyerukan permohonan kepada masyarakat internasional yang tengah sibuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia agar menghentikan kezaliman Israel terhadap warga Palestina. Permintaan tersebut disebutkan selama rapat kabinet Otoritas Palestina yang digelar di Kota Ramallah, Tepi Barat (WE Online).
Tidak harus menjadi seorang Muslim untuk sadar bahwa pembunuhan dan pembantaian di Palestina adalah hal keji yang harus segera dihentikan. Cukup hanya menjadi manusia untuk bisa mengambil sikap terhadap terror yang terjadi di Palestina. Apakah kita hanya akan diam saja? Terlebih lagi jika kita adalah bagian dari umat Islam, kita harusnya tidak terjebak dalam agenda dan propaganda Barat serta terhanyut dalam konflik Rusia dan Ukraina.
Kita harus bisa mengambil sikap dengan agenda kita sendiri sebagai umat yang satu. Umat yang berdiri dengan pondasi Islam yang kokoh. Kita tidak boleh abai terhadap saudara seiman kita yang setiap harinya meregang nyawa, disiksa, dibunuh, dan diusir dari tanahnya. Tidak hanya Palestina, penindasan terhadap umat muslim terus terjadi di belahan dunia lain seperti Rohingya, Uyghur, dan Suriah. Sekali lagi, apakah kita hanya akan diam saja?
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عِنْدَ اللهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ
Hancurnya dunia lebih ringan di sisi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang muslim.
Shahîh. HR an-Nasâ`i (VII/82), dari ‘Abdullah bin ‘Amr. Diriwayatkan juga oleh at-Tirmidzi (no. 1395). Hadits ini dishahîhkan oleh Syaikh al-Albâni dalam Shahîh Sunan an-Nasâ`i dan lihat Ghâyatul- Marâm fî Takhrîj Ahâdîtsil-Halâl wal-Harâm (no. 439).
Di sisi lain kita harus ada perisai. Yang menghentikan penindasan, penganiayaan, pembantaian, dan pembunuhan kepada saudara-saudara kita. Kalau bukan khilafah, lantas siapa yang akan menjadi perisai umat Islam?
Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan hadits dari jalur Abu Hurairah ra, bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bersabda:
إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدْلٌ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ ، وَإِنْ يَأْمُرُ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ [رواه البخاري ومسلم]
“Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, di mana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” [HR. Bukhari dan Muslim]