Rawan Kejahatan Seksual di Sistem Sekuler
miris, negara tidak tuntas dengan berbagai masalah pokok dalam negeri seperti mahalnya minyak goreng, kenaikan ppn menjadi 11%, kenaikan harga pertamax, dll yang belum terselesaikan secara menyeluruh, masih banyak masalah lain yang juga harus diperhatikan dan diselesaikan seperti keamanan dan ketentraman warga .
Baru-baru ini didapati terjadinya kasus tindak tindak seksual di Bintara, Bekasi, Jawa Barat. Hal ini seperti yang dikutip detiknews.
” Awalnya pukul 13.00 korban itu wanita berinisial R sedang nongkrong ngopi di warkop. Nah, suami korban itu profesinya ojek online. Lalu dia (suaminya) kira-kira sedang nongkrong itu minta izin sama istri mau ngambil pesanan, ” ujar Ahmad ketika dimintai konfirmasi pada Senin (4/4).
“ Sekira jam 13.39 WIB-an tahu-tahu dia (korban) langsung ditarik sama penjaga warkop, langsung dibawa ke, dibekap, langsung kejadian dilecehkan ,” (4/4)
Yang lebih penting lagi adalah pelaku yang berinisial OR ini masih berusia muda yakni 23 tahun. Tentu saja fakta ini menambah daftar kerusakan pemuda yang telah ada.
Namun, begitulah potret negeri yang diatur dengan sistem kapitalis sekuler, rawan terjadi tindak kriminalitas dan kekerasan seksual akibat minimnya jaminan keamanan dari negara terhadap rakyatnya.
Berbeda dengan Islam yang memberikan jaminan secara utuh untuk masyarakatnya dan menutup segala pintu ataupun celah agar tidak terjadi tindak kekerasan seksual. Islam telah menjalankan sistem pemerintahan yang menjamin keamanan dan keamanan warganya selama kurang lebih 1.400 tahun. Wallahu’alam bi showab .
Syafiyyah AL Khansa, Kebumen
[LM/Hw]