Marak Boneka Arwah dan Sesajen, Negara Wajib Menjaga Akidah Umat Islam
Reportase – PKAD — Fenomena yang terjadi terkait viralnya boneka arwah dan peristiwa penendangan sesajen di gunung Semeru, menjadi topik yang hangat dibicarakan. Kali ini di Insight # 128 Pusat Kajian Dan Analisis Data mengangkat tema “Boneka Arwah, Sesajen, Dan Kejahilian Modern. Ada apa ini?” Senin (17/01/2022).
Menurut Irfan Abu Naveed, M.Pd.I, “Fenomena ini ketika muncul ke publik, harus ada amar ma’ruf nahi mukar”. Beliau merupakan penulis buku ruqyah dan aqidah.
“Hormati keyakinan orang muslim”, tukas beliau.
Keyakinan seorang muslim, alam semesta, gunung – gunung, pantai semua milik Allah. Sehingga tidak boleh tempat publik dimiliki oleh aliran tertentu atau agama tertentu.
“Khurofat haram”, penjelasan beliau. Khurofat merupakan cerita bohong dari masyarakat terkait arwah, sesajen. Dalam usul fiqih hal tersebut diharamkan.
“Penguasa berkewajiban untuk membersihkan tempat publik dari sesajen dan sebagainya sebagai wujud menghormati umat Islam”, tambah beliau.
Begitu pula dengan boneka arwah, beliau mengatakan itu juga fenomena jahiliyah modern. “Kaedah ahlu sunnah, apabila tidak dapat mengindera, atau melihatnya maka rujukannya dikembalikan kepada Al Qur’an dan As Sunnah”, penjelasan beliau.
“Kewajiban ulama, da’i melakukan edukasi kepada masyarakat, muhasabah lil hukam (koreksi kepada penguasa)”, tegas beliau. Beliau juga menuntut gunung – gunung, bebatuan tidak dijadikan tempat agama tertentu atau aliran tertentu sebagai wujud menghormati keyakinan kaum muslim.
(Hanif Kristianto, Analisis Politik dan Media) .
[ry/LM]