Gaza, Krisis Anak Yatim Terbesar dalam Sejarah Modern

Oleh: Via Khaidir
Lensamedianews.com_ Menjelang Hari Anak Palestina yang diperingati setiap tanggal 5 April, Biro Statistik Pusat Palestina merilis data yang mengungkapkan bahwa Gaza tengah mengalami krisis anak yatim terbesar dalam sejarah modern. Puluhan ribu anak kehilangan orang tua akibat pengeboman brutal yang dilakukan oleh Zionis Israel.
Tercatat sekitar 39.384 anak telah kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka, hidup tanpa perawatan dan perlindungan yang semestinya diberikan oleh orang tua. Dari jumlah tersebut, sekitar 17.000 anak kini hidup tanpa kedua orang tua dan terpaksa menghadapi kehidupan tanpa dukungan emosional dan fisik dari keluarga (Sindonews, 5/4/25).
Genosida yang terjadi tidak hanya merenggut nyawa orang tua mereka, tetapi juga mencuri masa kecil, rasa aman, dan masa depan anak-anak Palestina. Kebiadaban ini tidak tertandingi. Puluhan ribu anak menjadi korban genosida, meninggalkan luka mendalam dan menjadikan mereka yatim piatu dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Setiap harinya, rata-rata 100 anak di Gaza kehilangan nyawa.
Ironisnya, semua fakta ini terjadi di tengah gencarnya narasi hak asasi manusia (HAM), aturan internasional, dan berbagai perangkat hukum yang menjanjikan perlindungan serta pemenuhan hak anak. Namun, realita menunjukkan bahwa semua aturan tersebut tak mampu menghentikan, bahkan mencegah penderitaan yang terus menimpa anak-anak Palestina.
Kondisi ini semestinya menyadarkan umat Islam bahwa tidak ada harapan yang dapat digantungkan kepada lembaga-lembaga internasional maupun aturan-aturan buatan mereka. Masa depan Gaza dan Palestina hanya dapat diselamatkan melalui tangan umat itu sendiri, yakni melalui kepemimpinan politik Islam Khilafah yang wajib diperjuangkan secara sungguh-sungguh.
Khilafah berfungsi sebagai ra’in (pelindung) dan junnah (perisai) bagi umat. Selama belasan abad, Khilafah telah terbukti menjadi benteng yang kuat dalam melindungi rakyat, serta menyediakan sistem dukungan terbaik bagi tumbuh kembang anak-anak, sehingga mereka mampu menjadi generasi unggul pembangun peradaban emas dari masa ke masa.
Dari Abu Hurairah radhiyallâhu ’anhu. bahwa Nabi Muhammad –sallallahu alaihi wasallam– bersabda,ِ
”Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR Muttafaqun ’Alayh dll.)
Setiap muslim memiliki kewajiban untuk turut serta dalam memperjuangkan kembalinya Khilafah. Dengan begitu, mereka memiliki hujjah bahwa mereka tidak tinggal diam saat menyaksikan pembantaian terhadap anak-anak Gaza dan orang tua mereka oleh Zionis serta sekutu-sekutunya. Persoalan anak-anak Gaza hanya akan selesai jika masalah Palestina diselesaikan secara menyeluruh, dan solusi tuntas itu hanya bisa terwujud melalui jihad dan tegaknya Khilafah Islamiyah. Waalahu’alam bishshawab