Peradaban Islam: “Sleeping Giant” yang Harus Dibangunkan Kembali

LenSaMediaNews.com__”Sleeping Giant” atau “Raksasa tertidur” istilah yang diibaratkan pada kondisi peradaban Islam saat ini. Dahulu, Peradaban Islam menjadi pusat cahaya ilmu pengetahuan, keadilan dan kesejahteraan di dunia. Bahkan orang-orang Barat, tak mengelak sedikit pun tentang kegemilangan Islam pada masa itu.
Ketika Islam menjadi cahaya dunia dan berjaya, pada saat itu umatnya menerapkan Islam secara kaffah (menyeluruh). Yang mana, tidak hanya dijadikan sebagai agama ruhiyah belaka, melainkan menjadikannya sebuah aturan kehidupan yang mengatur politik, pendidikan, ekonomi, dan sosial dengan aturan dari Sang Pencipta yakni Allah SWT.
Dengan Islam, dunia dapat menyaksikan kebangkitan peradaban Islam yang di dalamnya menjadi pusat ilmu pengetahuan, keadilan serta kesejahteraan umat.
Namun, Islam melemah seiring dengan ditinggalkannya bahasa Arab, ditutupnya pintu ijtihad serta sedikit demi sedikit meninggalkan aturan Allah SWT. Peradaban Islam kian meredup, umat tercerai berai dalam batasan nasionalisme, serta permasalahan semakin kompleks akibat perbuatan manusia yang enggan diatur dengan aturan Allah SWT.
Kini kita bisa saksikan betapa banyak permasalahan negara. Mulai dari korupsi yang tiada henti, utang negara yang semakin besar bunganya, proyek-proyek mangkrak, generasi yang rusak, ketimpangan ekonomi, hukuman yang tidak adil, UU yang banyak revisi dan sesuai dengan kehendak segelintir pihak, dan masih banyak lagi. Semua ini terjadi berulang kali tanpa adanya penanganan hingga ke akar. Meski sudah berganti pemimpin setiap periodenya.
Sekali lagi, itu semua terjadi dan terus berulang karena masih diterapkannya sistem kapitalis-sekuler. Dijauhkannya agama dari kehidupan, menjadikan seseorang lupa jati dirinya sebagai seorang muslim, sehingga berbuat sesuai hawa nafsunya, yang tentunya hal itu dapat merusak. Maka, sistem kapitalis-sekuler telah terbukti gagal menjadi sistem yang mampu mengurus dan menyejahterakan umat.
Oleh karenanya, “Sleeping Giant” harus dibangunkan. Dengan kembali kepada Islam kaffah, meyakini bahwasanya Islam adalah solusi satu-satunya bagi seluruh permasalahan kehidupan. Membangun kesadaran umat, dengan akidah Islam dan pemahaman yang benar tentang Islam sebagai sistem kehidupan yang paripurna.
Peradaban Islam bukanlah hanya kisah masa lalu yang hanya dikenang, melainkan ia adalah janji Allah yang kelak akan bangkit kembali. “Sleeping Giant” ini harus dibangunkan dengan kesadaran, persatuan dan penerapan syariat Islam dalam kehidupan.
Amalia Annisa [LM/Ss]