Bulan Rajab Saatnya Wujudkan Kemuliaan Kaum Muslim

Ramadan Mubarak Instagram Post with Photo of Mosque _20250117_090008_0000

Oleh:Hasanah S

(Aktivis Dakwah)

 

Lensa Media News – Dalam Al Qur’an Surah At Taubah ayat 36, Allah SWT Berfirman “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.”

Pada bulan ini juga harus dijauhi ragam perbuatan dosa atau maksiat sebagaimana yang disebutkan dalam ayat diatas.

Artinya, kata Syaikh Abu Bakar al-Jazairi, “Janganlah kalian melakukan maksiat pada bulan-bulan tersebut karena itu merupakan keharaman yang sangat besar.” (Al-Jazairi, Aysar at-Tafaasir, 2/74).

Berkaitan dengan ayat di atas, Imam al-Baghawi menyatakan bahwa larangan berlaku zalim (maksiat) tentu berlaku untuk seluruh waktu dalam setahun. Namun demikian, Allah SWT secara khusus mengistimewakan keempat bulan ini sehingga dosa atas kemaksiatan yang dilakukan di dalamnya lebih besar dan pahala atas amal shalih yang dilakukan di dalamnya juga lebih banyak (Al-Baghawi, Ma’âlim at-Tanzîl, 3/71).

Atas dasar itu, ragam amal shalih pada bulan-bulan haram, termasuk Bulan Rajab saat ini, akan dilipatgandakan pahalanya. Misalnya saja menegakkan shalat, tilawah al-Quran, bersedekah, menghadiri majelis ilmu, berdakwah, melakukan amar makruf nahi mungkar (termasuk kepada para penguasa), berjihad di jalan Allah SWT, dan lain-lain.

Sebaliknya, ragam kemaksiatan pada bulan-bulan haram, termasuk Bulan Rajab saat ini, juga akan dilipatgandakan dosa dan hukumannya. Contohnya saja berdusta, mencuri, membunuh, menipu, berzina, berjudi, melakukan transaksi ribawi, korupsi, menzalimi rakyat, memutuskan hukum secara tidak adil, dan lain-lain (Al-Baghawi, Ma’âlim at-Tanzîl, 3/71).

Bulan Rajab juga menpunyai ragam peristiwa sejarah, yaitu :

Pertama, peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw. Peristiwa ini terjadi pada tahun kesepuluh Kenabian dan diabadikan oleh Allah SWT dalam al-Quran (Lihat: QS al-Isra’ [17]: 1). Dalam peristiwa ini umat Islam mendapatkan kemuliaan karena Rasulullah SAW mendapatkan perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan kewajiban shalat lima waktu yang juga diwajibkan kepada mereka.

Kedua, Pembebasan Baitul Maqdis untuk pertama kalinya. Pembebasan ini terjadi pada Bulan Rajab tahun ke-15 H (637 M), juga pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin al-Khaththab ra.

Ketiga, peristiwa Pembebasan Baitul Maqdis yang kedua kalinya. Ini juga merupakan salah satu peristiwa monumental dalam sejarah Islam. Pada tanggal 2 Oktober 1187 M (27 Rajab 583 H), Sultan Shalahuddin al-Ayyubi berhasil membebaskan Yerusalem (Baitul Maqdis) dari pendudukan pasukan Salib yang sebelumnya menguasai wilayah ini selama hampir 88 tahun.

Namun, seiring berjalannya waktu, kaum muslimin mengalami kemunduran demi kemunduran, krisis multideminsi terus terjadi, termasuk penjajahan negeri Palestina yang terus berlangsung saat ini. Padahal dalam Qur’an Surah Ali Imran ayat 110 Allah SWT Berfirman “ Kamu (Umat Islam) adalah umt terbaik yang dilahirkan untuk manusia (Selama) kamu menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, mencegah dari yng munkar dan beriman kepada Allah. Seandainya ahlul kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adlah orang-orang fasik.”  

 

Wujudkan Kemuliaan Kaum Muslimin

Kemuliaan Islam akan terwujud ketika syariat Islam diterapkan, dan penerapan syariat secara kaffah hanya mungkin terwujud ketika tegak Khilafah islamiyah

Pertanyaannya, bagaimana agar umat Islam kembali meraih posisi sebagai umat terbaik (khayru ummah) sebagaimana dulu? Bagaimana pula agar umat Islam bisa membebaskan kembali Baitul Maqdis yang selama puluhan tahun hingga saat ini berada di bawah cengkeraman zionis Yahudi?

Jawabannya, Umat Islam sedunia harus menegakkan kembali Khilafah Islam. Pasalnya, mereka pernah meraih posisi sebagai umat terbaik adalah pada era Kekhilafahan Islam selama lebih dari 1.300 tahun. Sejarah pun menunjukkan bahwa setiap pembebasan besar oleh kaum Muslim, termasuk pembebasan Baitul Maqdis, selalu terjadi di bawah kekuasaan Khilafah Islam. Dengan adanya Khilafah, umat memiliki kepemimpinan tunggal yang mampu menggalang kekuatan di seluruh Dunia Islam untuk menghadapi musuh-musuh mereka. Ini sejalan dengan sabda Rasulullah saw.:

إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

Imam (Khalifah) itu laksana perisai; orang-orang berperang di belakang dia dan berlindung kepada dirinya (HR al-Bukhari dan Muslim).

Dan upaya penegakan Khilafah tidak bisa dilakukan sendiri, tapi harus berjamaan dalam kelompok dakwah ideologis yang akan memimpin umat menapaki jalan dakwah Rasulullah saw

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb.

 

[LM/nr]

Please follow and like us:

Tentang Penulis