MinyaKita Melambung Tinggi, Rakyat Semakin Tersakiti

Oleh: Misalina

 

LenSa MediaNews__ Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat, yang harus dipenuhi oleh negara. Jika bahan pokok harganya melambung tinggi, tentu membuat rakyat sengsara. Bahkan harga kebutuhan pokok yang lainnya seperti beras, telur, cabe, bawang merah dan yang lainnya serba mahal. Ini membuat rakyat semakin menderita, di tengah ekonomi mereka yang sedang sulit.

 

Beberapa hari lalu rakyat dibuat kaget, dengan kenaikan harga minyakita yang tidak masuk akal.  Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), yaitu Tulus Abadi kenaikkan harga eceran tertinggi minyakita dari Rp14. 000 menjadi Rp15.700. Kenaikan harga minyakita tidak masuk akal dan akan menguras daya beli masyarakat yang saat ini sudah rendah (tempo.co, 21-07-2024).

 

Padahal Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar, seharusnya harga minyak goreng tidak akan melambung tinggi. Tetapi karena terjadinya salah pengelolaan diakibatkan penerapan ekonomi kapitalisme, sehingga pengaturan kebutuhan rakyat tidak pro rakyat.

 

Menyiksa Rakyat

Kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga minyakita sudah dipastikan akan menambah beban rakyat, pasalnya pengeluaran rakyat akan semakin besar. Bahkan akan berdampak kepada usaha mikro dan kecil di tengah masyarakat, mengalami kenaikan biaya produksi. Ditambah lagi adanya PHK, sulitnya mencari pekerjaan, sehingga membuat rakyat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

 

Kapitalisme Biang Keroknya

Kenaikan harga bahan pokok tidak hanya terjadi baru-baru ini saja, namun sebelumnya harga bahan pokok melambung tinggi. Biang kerok dari semua ini karena menerapkan ekonomi kapitalisme, sehingga harus ada upaya untuk membenahinya mulai dari hulu hingga hilirnya.

 

Negara dalam kapitalisme hanya berperan sebagai regulator, atau pembuat regulasi. Sayangnya regulasi tersebut tidak berorientasi untuk kemaslahatan rakyat tetapi membuat rakyat semakin sengsara. Hati rakyat mana yang tidak tersakiti, disebabkan ulah pemerintah yang selalu membuat rakyat semakin menderita.

 

Begitulah sistem ekonomi kapitalisme apabila diterapkan. Sehingga yang merasa diuntungkan adalah para kapitalis oligarki yang menguasai distribusi bahan pokok, sedangkan rakyat tetap menderita.
Parahnya di sistem ekonomi kapitalisme yang memproduksi dan distribusi minyak goreng dikendalikan oleh swasta. Jika semua diserahkan kepada swasta, orientasinya adalah keuntungan. Maka, perlu sekiranya untuk mengembalikan peraturan tersebut ke asalnya yaitu Islam.

 

Islam Solusinya

Dengan naiknya harga bahan pokok membuktikan bahwa sistem kapitalisme gagal dalam memenuhi kebutuhan rakyat. Maka, perlu sekiranya untuk kembali kepada sistem Islam. Dalam sistem Islam, memenuhi kebutuhan rakyat adalah wajib dilakukan oleh negara. Negara akan menggunakan politik ekonomi Islam untuk menyelesaikan seluruh persoalan yang terjadi di tengah-tengah umat.

 

Negara berfungsi sebagai pengatur umat agar hidup sejahtera dan merasakan kebahagiaan dengan memberikan jaminan kebutuhan dasar kepada mereka. Bahkan kesejahteraan akan dirasakan individu per individu. Selain memenuhi kebutuhan pokok, negara juga akan menyediakan lapangan pekerjaan bagi umat. Sehingga, tidak ada lagi umat yang mengeluh karena ekonomi yang sulit.

 

Selain itu, dalam sistem Islam distribusi dilakukan oleh negara dan harus benar-benar mengurusnya, tidak boleh diserahkan kepada swasta. Sedangkan, keberadaan swasta hanya membantu negara, bukan sebagai distribusi. Karena kendali penuh tetap ada pada negara.

 

Hal tersebut tidak bisa terwujud apabila tidak ada negara yang menerapkannya. Maka perlu sekiranya untuk berjuang dalam mewujudkannya. Dengan begitu, rakyat akan menjadi sejahtera dan semua kebutuhan dasarnya terpenuhi. Sehingga tidak ada lagi yang mengalami hidup sulit yang dirasakan saat ini.
Wallahu’alam

Please follow and like us:

Tentang Penulis