Lensa Media News–Pemerintah memastikan, ketentuan mengenai kenaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen selambat-lambatnya pada 1 Januari 2025 tetap berlaku.

 

Lagi-lagi pajak akan naik, di saat kondisi masyarakat yang kian terhimpit. Jelas kebijakan pajak di negeri ini sangat zalim. Semua rakyat dipungut pajak meski dia miskin. Sebaliknya, orang-orang kaya malah mendapatkan biaya keringanan. Lebih miris lagi, dana pajak yang dipungut dari rakyat ternyata dikorupsi oleh para pejabat.

 

Memang benar pendapatan pajak akan membuat pemasukan besar ke negara. Tapi justru dampak pajak ini akan membuat rakyat sengsara. Bagaimana tidak? Di tengah kesulitan hidup yang semakin mencekik, negara malah memalak dengan menaikkan pajak.

 

Dan sistem kapitalisme neoliberal yang saat ini diterapkan menjadikan pajak andalan utama pemasukan negara. Padahal Rasulullah Saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang mengambil pajak (secara zhalim).“(HR. Abu Daud, no : 2548, dishahihkan oleh Imam al Hakim).

 

 

Negara dengan sistem ini bahkan akan menjadi sumber dan pelaku kezaliman utama atas rakyatnya sendiri. Padahal Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya, dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (TQS Asysyura 42: 42)

 

Berbeda dengan Islam, dimana negara justru akan memaksimalkan semua pendapatan yang halal sebagaimana ditetapkan oleh aturan Islam. Dan pendapatan negara itu sejatinya akan sangat melimpah ruah, baik dari pengelolaan kekayaan milik umat.

 

Adapun pajak, maka negara hanya akan menempatkannya pada opsi terakhir. Itupun dengan konsep yang berbeda jauh dengan pajak dalam sistem kapitalis neoliberal. Dengan demikian pajak dalam Islam, tidak akan dirasakan sebagai bentuk kezaliman.

 

Justru pajak akan dipandang sebagai bentuk kontribusi warga negara yang berkelebihan harta atas urusan umat yang mendatangkan pahala dan kebaikan. Begitulah indahnya hidup dengan aturan Islam. Wallahualam bissawab. Dewi Wisata. [LM/EH/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis