Pengedar Narkoba Ditangkap, Sindikatnya Terlindungi

Pengedar Narkoba Ditangkap, Sindikatnya Terlindungi

Oleh: Maulinda Rawitra Pradanti, S.Pd

 

LenSaMediaNews.com – Peredaran narkoba masih saja belum bisa dihentikan. Pengedarnya makin menjadi, penggunanya pun tidak terperi. Berbagai cara dilakukan demi lolos dari pemeriksaan. Peredarannya pun tidak mengenal usia, bahkan jajanan anak sekolah menjadi incaran supaya narkoba bisa tetap beredar.

 

Tim Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau baru-baru ini kembali menangkap 13 pengedar narkoba. Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Manang Soebeti, mengungkapkan bahwa para pelaku merupakan pengedar narkoba jaringan internasional. (regional.kompas.com, 5/3/2024)

 

Manang juga mengatakan, peredaran narkotika ini dikendalikan seorang narapidana di Lapas Langkat, Sumatera Utara. Hal ini terungkap ketika petugas gabungan Polda Riau dan Polres Dumai menangkap enam pengedar di Kota Dumai, Minggu (25/2/2024) lalu. Petugas menemukan 15 kilogram sabu dan 20.000 butir pil ekstasi yang kemudian dijadikan barang bukti dan menyitanya.

 

Sesungguhnya peredaran narkoba di negeri ini bukanlah hal baru. Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari penyuluhan, penggerebekan, penangkapan, hingga pembinaan terus dilakukan. Namun bukannya hilang tetapi malah terus berkembang, bahkan sanksi yang diberikan pun tidak berefek jera.

 

Jika dicermati, masuknya narkoba ke Indonesia tidak lepas dari pengaruh sindikat narkoba internasional. Tertangkapnya warga negara asing yang menjadi pengedar narkoba di negeri ini membuktikan para sindikat. Kasus ini juga memperlihatkan kepada kita bahwa masih lemahnya sistem pengamanan di negeri ini. Ditambah lagi dengan adanya oknum-oknum penegak hukum yang berani bekerja sama dengan para sindikat sehingga memudahkan masuknya barang haram ke negeri ini. Di antara mereka ada yang menjadi payung bisnis haram ini. Pada akhirnya membuat jaringan narkoba semakin sulit untuk dimusnahkan.

 

Maraknya pengedaran narkotika di negeri ini sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari carut marutnya sistem kehidupan yang kini sedang dijalankan. Sistem kapitalisme yang tegak di atas asas sekularisme telah menafikan peran agama dalam pengaturan kehidupan. Ide kebebasan dan hedonisme yang lahir dari sistem kapitalisme ini terus dijejalkan pada benak masyarakat terutama generasi mudanya. Hal ini menjadi faktor yang menyebabkan maraknya pengguna narkoba.

 

Alasan ekonomi kadang membuat orang terlibat peredaran narkoba. Itu terjadi akibat sistem ekonomi kapitalisme liberal yang gagal mendistribusikan kekayaan alam negeri ini secara merata dan berkeadilan kepada seluruh rakyatnya.

 

Berbeda dengan kapitalisme, Islam tegak di atas paradigma yang sahih bahwa di balik alam semesta, manusia, dan kehidupan yang luar biasa ini, ada Allah subhanahu wa taala Sang Maha Pencipta dan Maha Pengatur. Akidah inilah yang menguatkan keyakinan bahwa kehidupan manusia di dunia dan di akhirat adalah memperoleh keridaan Allah subhanahu wa taala. Hanya sistem Islam sebagai satu kesatuan yang akan efektif mengatasi masalah kejahatan di masyarakat termasuk masalah narkoba.

 

Islam mewajibkan negara untuk tanpa henti membina keimanan dan ketakwaan rakyat. Keimanan dan ketakwaan itu akan menjadi faktor pencegah seseorang dari melakukan kejahatan, apapun bentuknya. Selain itu, sistem ekonomi Islam akan mendistribusikan kekayaan negera secara merata dan adil kepada seluruh rakyatnya.

 

Oleh karena itu, negara wajib menerapkan dan melaksanakan hukum Islam secara sempurna. Dengan cara itu, maka akidah dan perilaku seluruh warga negara akan terjaga dan seluruh hak-hak warga negara akan terpenuhi secara adil dan menyeluruh. 

 

Sebagai individu atau masyarakat yang bertakwa, maka harus ikut serta dalam upaya mengontrol masyarakat. Jika tidak ada peran dari individu dan masyarakat, maka negara akan sulit menerapkan hukum Islam secara sempurna. Tentu mustahil hukum Islam dapat diterapkan apabila ada negara yang menerapkan Islam tetapi tidak dikawal dengan adanya kontrol masyarakat dan ketakwaan individu. Alhasil, sedikit demi sedikit penerapan Islam yang dilakukan oleh negara tersebut akan diselewengkan dan dihancurkan.

 

Dengan demikian, maka mengembalikan sistem Islam inilah yang seharusnya menjadi titik fokus perjuangan umat Islam saat ini karena sistem itu telah diruntuhkan 100 tahun yang lalu. Upaya yang harus dilakukan umat Islam yakni dengan cara membangkitkan pemikiran masyarakat dengan ideologi Islam. Sebuah ideologi yang selama berabad-abad mampu menjadikan umat Islam sebagai sebaik-baik umat di mana seluruh masyarakat laki-laki dan perempuan hidup dengan jaminan keamanan dan kesejahteraan di bawah sistem negara yang bersih dan mendapatkan ampunan dari Allah.

Wallahu’alam bishowwab.

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis