Lensa Media News–Palestina kembali bergolak. Serangan Israel telah meluluhlantakkan tempat tinggal warga Gaza. Akibatnya 338.000 warga Gaza mengungsi. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 1. 200 warga tewas. Korban dari kedua belah pihak kini hampir mencapai 2.500 orang (bbc.com, 12/10/2023).

 

Selain banyaknya korban yang tewas, warga Gaza juga tidak mendapatkan akses air, listrik, dan internet. Dapat kita bayangkan kondisi Palestina yang hancur dan tidak memiliki makanan semakin menambah duka warga Gaza.

 

Duka Warga Palestina tak sanggup hanya ditanggung sendiri oleh mereka. Kaum Muslim lainnya wajib mengupayakan segala cara untuk membantu Palestina. Doa yang dilantunkan untuk Palestina tidak cukup untuk membantu mereka. Palestina membutuhkan kekuatan global Kaum Muslim. Kekuatan global dengan adanya Khilafahlah yang mampu membantu warga Palestina. Menghancurkan entitas Israel yang mencaplok wilayah Palestina.

 

Solusi yang ditawarkan dengan pendirian two state nation bukanlah solusi hakiki menyelesaikan persoalan Palestina. Bukankah sudah banyak perundingan yang dilakukan. Tapi sampai sekarang Palestina terus bergolak.

 

Keberadaan Khilafah telah membuktikan bahwa hanya Khilafah yang menjaga Palestina. Ini dibuktikan pada saat Khalifah Abdul Hamid diminta tanah Palestina oleh Theodore Hertl. Sultan Abdul Hamid tidak menyerahkan sejengkal tanah pun kepada Theodore Hertl. Tanah Palestina tidak akan diserahkan karena Palestina merupakan tanah milik Kaum Muslim.

 

Pasca Kehancuran Khilafah di Turki tahun 1924, Palestina menjadi rebutan. Wilayahnya semakin mudah diambil. Nyawa warga Palestina semakin murah harganya. Padahal hancurnya seluruh dunia tidaklah sebanding dengan kematian seorang manusia yang dibunuh tanpa kesalahan.

 

Sampai kapan kita membiarkan duka Palestina ini terus terjadi. Selama Khilafah tidak ada, maka selama itu pula Palestina akan berduka. Untuk itulah, urgensi keberadaan Khilafah menjadi agenda seluruh Kaum Muslim. Putri Iranovianti. [LM/IF/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis