Remaja Kecanduan Judi Online, Kelar Hidup Lo!
Oleh : Faiza Kameela
Lensa Media News – Hai, Sob! Judi online sedang marak nih. Gak cuma menyasar orang dewasa, pelajar pun ada lho yang main judi, bahkan sampai kecanduan. Miris banget gak sih?
Di Bekasi, seorang pelajar SMA bernama A (16) rela lho menghabiskan uang jajannya sampai Rp 500 ribu untuk main judi slot. Awalnya sih, dia hanya kasih modal temannya main judi, eh, lama kelamaan dia pun ikut main karena penasaran (bekasi24jam com, 7/9/2023). Ckckck!
Maraknya judi online di kalangan remaja seakan menjadi tren lho, Sob. Hal ini membuat Dewan Pendidikan Kota Bekasi khawatir dan bergerak cepat menginstruksikan sekolah untuk memeriksa gadget tiap siswa (inijabar.com, 4/9/2023).
Duh, miris banget ya, Sob kalau pelajar sampai kecanduan judi online. Padahal, dampak negatif dari main judi itu parah banget, lho. Apalagi buat pelajar. Alih-alih semangat belajar, malah jadi malas. Akhirmya nilai prestasi akademik jadi turun deh. Belum lagi dampak psikologisnya. Kecanduan judi online bisa berakibat depresi bahkan melakukan tindak kriminal, karena keinginan main besar tapi modal gak punya. Ujung-ujungnya jadi pasien ODGJ atau menginap di balik jeruji besi polisi. Hii.. Na’udzubillah!
Sob, fenomena judi online gak lepas dari kesalahan dalam menggunakan hasil teknologi. Teknologi akan membawa manfaat atau mudarat tergantung penggunanya dan cara pandangnya. Kalau cara pandangnya adalah mencari keuntungan dan manfaat, maka hasil teknologi akan diarahkan ke sana. Dibuatlah aplikasi-aplikasi yang bisa mendatangkan cuan meski bertabur maksiat. Gak dilihat tuh nilai halal dan haramnya, membawa manfaat atau gak kepada pengguna. Apalagi negara kita terkesan abai dengan penjagaan terhadap akidah rakyatnya. Makin menjamur deh aplikasi-aplikasi yang meresahkan.
Sebagai seorang muslim, seyogianya kita mengetahui perbuatan yang akan kita lakukan tuh boleh atau gak. Sesuai kaidah syarak “hukum asal perbuatan bagi seorang muslim adalah terikat dengan hukum syarak”. So, cari tahu dong, judi itu halal atau haram untuk dilakukan. Allah Swt. sangat membenci berjudi, sampai-sampai disebut sebagai perbuatan keji dan perbuatan setan. Allah Swt. berfirman dalam surah Al Maidah ayat 90 yang artinya: “Sesungguhnya (minuman) khamar (arak/memabukkan), berjudi (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Nah, Allah sendiri mengatakan supaya menjauhi judi agar kita bertuntung, bukan mencati keberuntungan dengan berjudi, iya ‘kan? Ditambah lagi, berjudi itu membuat kita jadi gak ingat kepada Allah dan salat. Nah lho! Dalam ayat ke 91 surah Al Maidah, Allah Swt. berfirman: ”Sesungguhnya setan itu bermaksud permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan salat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” Hmm, benar juga sih, mana ada orang yang ingat Allah dan salat saat berjudi, iya gak?
Mencegah dan memberantas perjudian memang gak semudah memberantas jentik nyamuk, Sob. Butuh effort, kerja sama dan keseriusan semua pihak. Mulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat hingga negara. Mulai deh dari sendiri untuk menyadari kalau kita adalah hamba Allah yang tugasnya taat kepada-Nya. Cari kajian-kajian keislaman yang akan menambah keimanan kita. Orang tua dan sekolah punya tanggung jawab untuk mengedukasi dan menanamkan akidah yang kuat. Mengedukasi setiap siswa tentang keharaman judi dan penggunaan gadget tetap akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah nanti.
Negara sebagai pihak yang memiliki kekuasaan, punya kewajiban dan tanggung jawab lebih besar dalam pemberantasan judi online ini sampai ke akarnya. Memberi sanksi kepada pembuat aplikasi, bandar, dan pemain. Negara juga harus menghapus dan menutup celah munculnya kembali aplikasi-aplikasi judi online. Negara bisa membuat perangkat sistem yang dapat mendeteksi munculnya aplikasi-aplikasi maksiat dalam dunia cyber.
Kalau semua perangkat ini berjalan, inshaallah gak akan ada yang berani main judi online. Masyarakat akan hidup dalam ketaatan. Orang tua gak akan khawatir anaknya terjerumus kemaksiatan. Deal ya, Sob kita harus menjauhi judi. Kalau masih ngeyel juga, kelar hidup lo!
[LM/nr)