Lensa Media News-Kekeringan sudah melanda Kabupaten Bandung sejak Agustus lalu. Hingga saat ini para petani harus memutar otak untuk bisa menanam kembali lahan mereka. Entah dengan bibit padi seperti yang biasa dilakukan atau bibit rempah seperti palawija, mengingat debit air yang berkurang cukup signifikan. Sebagaimana di Kabupaten Bandung yang memiliki lahan sebesar 2.162 hektar yang dikhawatirkan akan mengalami kekeringan (AyoBandung.com, September 2023)

 

Sesungguhnya, pemerintah pasti memiliki segala instrumen yang dibutuhkan demi berlangsungnya hajat hidup rakyatnya. Mengingat berlimpahnya lahan yang ada di Negeri Khatulistiwa ini. Indonesia negara beriklim tropis dengan tanah subur ini tentu menjadi nilai plus tersendiri bagi negeri ini. Namun fakta yang berkata justru para petaninya kesulitan dalam mengolah tanahnya sendiri. Bibit yang mahal, tanah yang diakuisisi sepihak oleh pemerintah, harga jual yang tidak masuk akal, hingga yang paling mengherankan adalah bagaimana negeri agraris bisa melakukan impor beras besar-besaran. Fakta mengejutkan yang pasti membuat siapa saja kebingungan.

 

Ini semua terjadi dikarenakan pemerintah yang ada menerapkan atau bekerja sebagai pedagang pada rakyatnya sendiri. Tugas pemerintah yang seharusnya menjadi pihak yang menyediakan segala kebutuhan justru melabeli harga atas jasa yang ditawarkan. Padahal Indonesia, bahkan tidak menutup kemungkinan Jawa Barat pun pasti memiliki sumber daya alam (SDA) yang bisa mengangkat taraf hidup masyarakat ke level cukup. Di mana semua kebutuhan premier bisa terpenuhi. Namun kapitalisme yang digunakan oleh negeri inilah yang menjadikan hal ini terjadi.

 

Dengan topeng demokrasi yang bermakna rakyat berdaulat atas mereka sendiri. Sejatinya kapitalislah yang berdaulat sepenuhnya di belakang topeng rakyat. Sampai kapan rakyat terus dibodohi dan dibohongi untuk memenuhi Hasrat duniawi para politikus kotor.

 

Sudah waktunya bagi rakyat, utamanya umat untuk Kembali pada aturan hakiki. Hanya dengan syariat Islam, kehidupan seluruh manusia bisa terpenuhi. Tidak memandang suku, agama, ras, dan lain sebagainya. Siapa pun berhak mendapatkan apa yang terhampar di dunia. Dengan sistem Islam Kaffah , Khalifah tidak akan membiarkan ada kapital yang melakukan monopili ekonomi atas rakyatnya justru Khalifah pasti akan menarik segala apa-apa yang memang milik rakyat. Tidak ada kepemilikan pribadi atas SDA yang melimpah dimana pun negeri yang ada di bawah kepemimpinan Khalifah. Wallahu’alam. Danis, Bojongsoang. [LM/IF/ry]

Please follow and like us:

Tentang Penulis