Teori Menulis dan Praktiknya
Oleh: Hasni Tagili
LensaMediaNews__”Sebanyak apa pun teori menulis yang dikuasai, tetapi bila ilmu tadi tidak pernah dipraktikkan, maka ilmu tersebut akan sulit berkembang.”
***
Masyaallah, sudah lama rasanya tidak bersua dalam rubrik ini. Maafkan Cikgu yang tenggelam dalam kesibukan mengurus tiga bocil. Hihi.
Baiklah, sebagai pemanasan, saya ingin berbijak-bijak tentang pengumpulan teori menulis dan korelasinya dengan pengamalan teori tadi. Hm, rumus ini bukan hanya berlaku bagi teori menulis sebenarnya, melainkan teori secara umum. Siapa nih yang hobi share resep makanan tetapi nggak tahu eksekusinya kapan?
Setali tiga uang dengan penulis yang rajin berburu teori menulis dari satu kelas ke kelas lainnya tetapi tak urung menuangkan teori tadi ke dalam bentuk tulisan. Khawatir salah lah. Khawatir keliru lah. Khawatir kurang enak dibaca lah. Lah, kalau tidak berani praktik, keberlanjutan ilmu menulis tadi hanya akan sampai di kita. Tidak tersebar pada orang lain. Padahal, tujuan mempelajari suatu ilmu adalah tersebarnya kebaikan melalui wasilah ilmu tadi.
Oleh karena itu, beranikan diri mulai menulis walaupun masih banyak kekurangannya. Yang terpenting, berani memulai dulu. Proses evaluasi tulisan berjalan seiring dengan meningkatnya jam latihan menulis.
Insyaallah, di rubrik ini, kita akan mulai belajar teori menulis, dari yang ringan sampai yang berat. Bersiaplah!