Menentukan Pilihan dalam Hidup

Oleh: Putri YD

 

Sejatinya manusia dalam kehidupannya ingin senantiasa dikelilingi oleh kebaikan. Kebaikan yang diharapkan mampu memberikan ketenangan dalam semua aspek kehidupan manusia. Namun, pada kenyataannya kehidupan memberikan 2 pilihan yakni baik dan buruk. Kehidupan manusia senantiasa diiringi 2 hal tersebut. Maka, semua kembali pada masing-masing individu untuk dapat memilih dari pilihan yang ada. Namun, tentunya saja ketika kita memilih untuk berada dalam jalur yang baik, tetap akan ada ujian dari luar diri godaan keburukan yang datang menghampiri.

Selanjutnya, hal pertama yang harus disadari bahwa sebagai manusia kita harus memahami makna kehidupan agar tidak salah dalam menentukan pilihan dalam hidup. Bahwa sejatinya manusia serta seluruh makhluk alam ada di kehidupan ini karena kehendak sang Pencipta yakni Allaah SWT. Berserta tujuan penciptaan yang telah ditetapkan, sesuai firman Allaah SWT dalam QS. Az-Zariyat Ayat 56 :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِ نْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”

Maka, setelah mengetahui dan memahami keberadaan kita sebagai makhluk Allaah diharapkan dalam menjalankan kehidupan ini terbangun kesadaran untuk melakukan segala sesuatunya sesuai dengan apa yang Allaah perintahkan dan berusaha menjauhi segala larangan-Nya. Perintah dan larangan yang sudah Allaah tetapkan melalui Rasulullah SAW dalam hukum syariat Islam. Sudah seharusnya ketika kita mengakui diri sebagai seorang muslim, senantiasa berusaha melakukan segala aktivitas terikat dengan hukum syar’a. Menjalankan kehidupan atas dasar kesadaran hubungan kita sebagai makhluk dari Pencipta yakni Allaah SWT. Maka dalam menentukan pilihan dalam kehidupan pun harus berusaha mengaitkan terhadap apa yang Allaah perintahkan dan apa-apa yang telah dilarang.

Dalam kehidupan manusia, juga tidak lepas dari Qadha Allaah. Maka, ketika pilihan yang kita pilih masih belum sesuai yang diharapkan maka keimanan yang kita miliki akan menghantarkan kita pada keikhlasan atas ketetapan yang ada. Dasar akidah dalam diri seorang muslim yang beriman akan senantiasa tumbuh upaya menjadikan pilihan dalam hidup agar bernilai pahala dan terhindar dari dosa. Allaah memberikan 2 area kepada manusia yakni, area untuk memilih dan tidak dapat memilih. Seperti contoh dalam kehidupan sehari-hari, ketika manusia bisa memilih untuk menutupi auratnya dengan syar’i maka area yang dapat kita pilih ini akan melahirkan nilai pahala dari aktivitas tersebut. Berbeda ketika seorang manusia lahir dengan fisik kulit putih, hidung mancung ataupun sebaliknya, maka hal tersebut adalah area yang tidak dapat kita pilih karena termasuk dalam ketentuan dari Allaah SWT.

Ketika seseorang memilih menjalankan kehidupan menjauh dari aturan agama, tentunya pilihan tersebut akan menghantarkan kita pada jurang dosa. Dengan dasar akidah Islam tentunya, seorang muslim harus berupaya menghadirkan rasa ikhlas dan syukur terhadap ketentuan yang telah Allaah berikan. Kehidupan saat ini yang semakin menjauh dari aturan agama, serta munculnya berbagai aturan selain Islam seperti kapitalisme liberalisme, sosialisme menjadikan manusia menentukan pilihan bukan lagi atas dasar perintah dan larangan Allaah SWT. Namun, atas dasar kesenangan diri dengan dalih kebebasan dalam bertindak, dan yang pada akhirnya terjadi kekacauan dalam kehidupan karena semua melakukan aktivitas untuk kepentingan masing-masing tanpa lagi melihat kemaslahatan bersama.

Maka sudah seharusnya ada upaya untuk membangun kesadaran ditengah-tengah masyarakat untuk kembali menjalankan kehidupan sesuai aturan Islam. Aturan yang tidak bisa diterapkan secara pribadi ataupun kelompok tertentu namun adanya keterlibatan negara dalam hal ini. Maka dari aturan yang ditetapkan negara mampu menjadikan masyarakat menerapkannya dalam kehidupan. Sehingga terbentuklah para individu masyarakat yang terikat oleh hukum syar’a, masyarakat yang mampu menentukan pilihan dalam hidup ini atas dasar kesadaran hubungan pada sang Pencipta.

 

[LM/nr]

Please follow and like us:

Tentang Penulis