Kurikulum Pendidikan Berganti, Perubahan Hanya Diksi
Oleh: Risky Febriyanti
LenSa Media News _ Kurikulum pendidikan terus mengalami perubahan. Tidak hanya satu atau dua kali saja, tercatat dari masa kemerdekaan Indonesia hingga saat ini ada 10 kali pergantian kurikulum. Terakhir kurikulum pendidikan yang digunakan saat ini adalah kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam implementasi pembelajaran. Diharapkan dapat merubah moral pelajar menjadi lebih baik.
Ironisnya potret pendidikan semakin terpuruk. Kasus perundungan merajalela di segala jenjang pendidikan. Kurang dari satu bulan saja, selama bulan Juli, FSGI menerangkan 16 kasus perundungan terjadi di beberapa satuan pendidikan. Mayoritas terjadi di jenjang pendidikan SD 25%, SMP 25%, SMA 18,75%, dan SMK 18,75%. Sedangkan di MTs 6,25% dan Pondok Pesantren 6,25% (Tempo.co, 4/8/2023).
Kasus yang paling menyita perhatian publik adalah pembunuhan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok, berinisial MNZ (19 tahun) oleh seniornya. Dan menambah deretan perundungan di dunia pendidikan. Ini akan menimbulkan ketakutan orang tua akan keamanan anaknya kalau-kalau menjadi korban perundungan ketika di sekolah.
Belum lagi kerusakan moral lainnya seperti sex bebas yang seharusnya jadi sorotan dan PR besar bagi pemerintah untuk ditangani. Jika masalah seperti ini tetap ada, maka tidak adanya perlindungan pemerintah terhadap pelajar.
Bukan hanya itu, hilangnya tujuan pendidikan nasional sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang di dalamnya berisi “membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu.”
Di sistem sekuler seperti ini mustahil keberhasilan dunia pendidikan bisa terwujud, karena agama tidak lagi dijadikan sebagai aturan. Islam dengan peraturannya sangat menghargai ilmu. Tak heran sejak masa Rasulullah banyak hadits yang mengutamakan pentingnya mencari ilmu. Dalam Islam, ilmu juga erat kaitannya dengan adab. Sebelum mendapatkan ilmu, sejak dini anak diberikan pemahaman akidah dan adab terlebih dahulu.
Dari keagungan sistem Islam dalam menjaga adab pelajar sebelum ilmu, keberhasilan dunia pendidikan hanya bisa diwujudkan dengan Islam. Bisa dibuktikan Puncak Kejayaan dunia pendidikan Islam bisa dilihat bagaimana Cordova (Cordoba). Pada masa Kekhilafahan Abbasiyah, pendidikan salah satu keberhasilan pada masa itu.
Namun pendidikan saat ini kembali terpuruk karena peraturan Islam tidak lagi diterapkan di dunia pendidikan. Maka tidak ada lagi pelajar yang bermoral di sistem sekuler seperti ini, karena pemisahan agama dengan kehidupan.
Sistem pendidikan akan kembali menempati masa kejayaan, banyaknya ilmuwan yang memiliki ilmu yang bermanfaat bagi negara, dan keberkahan lainnya hanya jika Islam menjadi satu-satunya aturan yang ditetapkan secara menyeluruh.
(LM/SN)