Salah Kaprah Toleransi
Oleh : Putri YD (Bogor)
LensaMediaNews__Toleransi salah satu perbuatan yang dianggap baik di tengah-tengah masyarakat, salah satunya adalah toleransi beragama. Indonesia yang memiliki keberagaman budaya, adat istiadat serta agama maka toleransi menjadi suatu keharusan dalam kehidupan masyarakat. Toleransi beragama merupakan sikap saling menghormati, saling menghargai setiap keyakinan orang, tidak memaksakan kehendak, serta tidak mencela ataupun menghina agama lain dengan alasan apapun. Mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, selebihnya agama yang diakui Indonesia ada Kristen, Budha dan Hindu.
Seperti suasana Ramadan saat ini, sikap toleransi ditujukan sebagian non-muslim untuk menghormati masyarakat yang melakukan ibadah puasa salah satunya yang terjadi di kota Bogor, warga beragama Budha dan Kristiani mengadakan buka bersama dengan mengundang anak yatim, warga difabel, bahkan para pejabat daerah di tempat ibadah mereka dan acara ini pun diapresiasi oleh berbagai pihak sebagai bentuk toleransi dalam beragama. Praktik toleransi yang dilakukan ini jelas termasuk toleransi yang bertentangan dengan syariat Islam karena acara dilaksanakan di tempat ibadah mereka yang seharusnya menjadi tempat terlarang bagi kaum muslimin. Hal ini menjadikan masyarakat salah kaprah dalam memahami toleransi beragama, karena toleransi tersebut tidak dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Dalam ajaran Islam, toleransi merupakan sikap yang telah diajarkan oleh Rasul saw. ketika berinteraksi dengan masyarakat Madinah, baik pada sesama muslim maupun kepada non-muslim. Toleransi kepada sesama muslim, ini merupakan sebuah keniscayaan dan kewajiban wujud persaudaraan yang terikat oleh tali akidah yang sama. Kedua, toleransi kepada non-muslim, toleransi terhadap non muslim juga diperintahkan, karena Islam mengajarkan perdamaian baik terhadap muslim dan non-muslim. Konsep kerja sama dan toleransi hanya dalam kepentingan duniawi saja, tidak menyangkut kepentingan agama, seperti akidah.
Kemajemukan di tengah-tengah masyarakat tentunya suatu hal yang pasti, sehingga munculnya keberanekaragaman agama, budaya, serta adat istiadat sehingga dibutuhkan toleransi dalam hal tersebut.
Paham pluralisme yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, sehingga menyamarkan arti toleransi dalam arti sebenarnya. Sebagian masyarakat yang masih menjadikan agama hanya sebagai label, dan menjauhkan kehidupan dengan agama mengakibatkan krisis akidah pada masyarakat yang mengaku muslim. Sehingga tercampurnya pemahaman asing selain Islam, membuat arti toleransi bukan lagi dilihat dari kaca mata Islam namun secara umum.
Maka seyogyanya hal ini mampu menyadarkan kita, akan jauhnya kita dengan aturan sang Pencipta untuk kembali menjalani kehidupan dengan Islam secara kaffah. Sehingga dengan pemahaman yang dimiliki mampu menjauhkan seorang muslim dari sikap toleransi kebablasan yang pada akhirnya harus menggadaikan akidah. Karena toleransi yang benar adalah untukmu agamamu dan untukku agamaku. Bukan berarti menceburkan diri ke dalam ritual agama lain atas nama menghormati persahabatan, perbedaan, dan alasan lain yang dibuat-buat. Bentuk toleransi bisa juga membiarkan mereka berhari raya tanpa turut serta dalam acara mereka, termasuk tidak perlu ada ucapan selamat.