Depresi Akibat Mahalnya Biaya Pendidikan

Lensa Media News-Pendidikan adalah hal penting dalam kehidupan. Karena dengan seseorang mengenyam pendidikan akan mempengaruhi karakter berpikir dan juga mempengaruhi kualitas generasi suatu bangsa.

 

Namun kondisi pendidikan hari ini, banyak masyarakat yang mengeluhkan dengan mahalnya biaya pendidikan khususnya perguruan tinggi (PT), sehingga menyebabkan tidak semua anak-anak bisa melanjutkan studinya, sampai ketingkat perguruan tinggi. Adapun siswa yang mempunyai semangat tinggi untuk menuntut ilmu keperguruan tinggi namun berujung terkendala dengan biaya yang akhirnya menyebabkan mahasiswa stress dan depresi.

 

Sebagaimana yang baru-baru ini terjadi di sebuah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), seorang mahasiswa bernama Nur Riska Fitri Aningsih yang meninggal dunia akibat hipertensi berat yang diduga stress karena memikirkan biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal). Inilah potret buram dunia pendidikan, generasi saat ini berada di tengah tekanan hidup yang sulit, ditambah dengan sulitnya mengakses layanan pendidikan yang membuat para pelajar depresi.

 

Ini disebabkan oleh sistem kapitalisme liberal yang hari ini diterapkan, pendidikan sudah menjadi bahan komoditi yang siap diperdagangkan. Sehingga pendidikan pun ikut dikomersialisasikan. Maka hanya yang ekonominya baik saja yang mampu mengenyam pendidikan berkualitas baik. Sedangkan rakyat kecil yang tidak punya penghasilan cukup tidak akan mampu untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas baik.

 

Hal ini sangat berbeda dengan sistem Islam. Islam memandang bahwa pendidikan adalah kebutuhan dasar bagi rakyatnya. Maka pendidikan di dalam Islam diberikan secara gratis oleh negara. Dan untuk pembiayaannya akan diperoleh dari hasil pengelolaan kepemilikan umum seperti hasil sumber daya alam dan kepemilikan negara seperti fa’i dan kharaj. Untuk itu, negara juga wajib memastikan bahwa pelayanan pendidikan telah sampai kepada masyarakat secara merata baik miskin ataupun kaya, baik Muslim atau non-Muslim. Ida Annisa, Aktivis Muslimah Yogyakarta. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis