Pilih Sibuk Duniawi atau Akhirat?

Oleh : Nur Aini

(Pelajar SMA)

 

Kenapa banyak pemuda sekarang kok orientasinya selalu materi? Tahukah sobat muslimah, jika pemuda saat ini tanpa sadar sudah terjerat sistem kapitalis liberal. Kok bisa? Mereka sibuk mencari pundi-pundi uang, lupa membekali diri dengan ilmu agama, dan akhirat seakan jauh di mata.

Mereka juga sibuk mikirin uang hingga tanpa sadar terjerat sistem sistem kapitalisme yang hanya fokus pada materi saja.

Bagaimana seharusnya profil pemuda dalam Islam? Yaitu pemuda yang taat, fisik kuat, dan memiliki semangat juang yang tinggi.

Dalam sejarah Islam yang panjang, begitu banyak peran dan kontribusi pemuda Islam bagi terwujudnya kejayaan Islam dan kaum muslimin serta terciptanya peradaban Islam yang maju dan memuliakan martabat manusia, menebar keadilan dan kemakmuran untuk seluruh umat manusia.

Agar kita mengetahui kontribusi para pemuda generasi sahabat terhadap kejayaan Islam dan kaum Muslimin berikut ini sedikit contoh untuk memberikan gambaran sekilas, di antaranya adalah:

1. Dalam bidang dakwah dan perubahan sosial. Dialah Mush’ab bin Umair radhiyallahu ‘anhu

Beliau adalah pemuda paling tampan dan paling kaya di kota Mekkah saat itu. Dia sangat populer di kalangan gadis-gadis Mekah kala itu. Setelah Islam datang beliau beriman kepadanya dan masuk ke dalam agama Islam, dia menjual semua kesenangan dunia dan perhiasannya demi meraih kebahagiaan dan kemuliaan yang kekal di akhirat.

Mush’ab bin ‘Umair radhiyallahu ‘anhu adalah pemuda yang cerdas, berwawasan luas dan memiliki kepribadian yang menarik. Beliau inilah yang menjadi duta Islam pertama yang dikirim oleh Rasulullah ﷺ ke Madinah untuk memberikan pelajaran tentang Islam kepada penduduk Madinah yang sudah masuk Islam dan berdakwah kepada penduduk Madinah yang belum masuk Islam.

Melalui taufik Allah Ta’ala dan kemudian usaha dakwahnya, beliau berhasil membuat para pimpinan suku terkemuka di Madinah saat itu yaitu Usaid bin Hudhair dan Sa’ad bin Mua’dz radhiyallahu ‘anhuma serta yang lainnya masuk ke dalam Islam.

Setelah tokoh terkemuka itu masuk Islam, mayoritas penduduk yang berada di bawah kepemimpinan mereka juga ikut masuk ke dalam Islam. Saat itulah Madinah berubah menjadi masyarakat Muslim yang layak dan siap untuk menjadi tempat hijrah Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat yang masih ada di Mekah.

2. Dalam bidang ilmu.

Al-Qur’an merupakan sumber perundang-undangan umat Islam dan asas kebangkitannya. Dengan Al-Qur’an Allah mengentaskan umat ini dari kegelapan menuju cahaya.

Oleh karenanya, hal pertama yang sangat diperhatikan oleh para pemuda generasi sahabat Nabi ﷺ adalah Al-Qur’an dengan menghafalnya dan mempelajarinya.

Dalam hal ini, ada empat orang yang berhasil mencapai taraf penguasaan Al-Qur’an melampaui kebanyakan orang pada masanya dan mereka direkomendasikan oleh Rasulullah ﷺ agar menjadi tempat rujukan pembelajaran Al-Qur’an. Tiga di antara mereka adalah pemuda.

Hal ini sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma dia berkata,”Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,

استقرِئوا القرآنَ من أربعةٍ: من عبدِ اللهِ بنِ مسعود -فبدأَ بهِ- وسالمٍ مولى أبي حُذيفةَ، وأبىِّ بنِ كعبٍ، ومعاذِ بنِ جبلٍ”.

”Pelajarilah Al-Qur’an dari empat orang: dari Abdullah bin Mas’ud, Salim Maula Abi Hudzaifah, Ubay bin Ka’ab dan Mu’adz bin Jabal.”

3. Dalam bidang politik dan militer.

Pemuda yang sangat menonjol kontribusinya yang dijadikan contoh untuk bidang ini adalah Usamah bin Zaid bin Haritsah Al-Kalbi radhyallahu ‘anhuma. Dia adalah pemuda yang sangat disayangi oleh Rasulullah ﷺ, putra dari orang yang sangat disayangi oleh Rasulullah ﷺ.

Pada usianya yang masih belia, yaitu 17 tahun, dia sudah diberi amanat penting yang sangat berat yang orang dewasa berpengalaman sekalipun tetap akan merasakan beratnya beban tersebut. Dia mendapat tugas untuk memimpin pasukan kaum Muslimin dalam menghadapi pasukan Romawi di Syam.

Mari kita renungkan sebagai pemuda, apa yang sudah kita perbuat saat ini untuk kepentingan umat dan kemajuan negara? Jangan sampai kita diam saja dan tidak ada kontribusi untuk kepentingan bersama ini.

Pemuda di masa Islam bisa seperti itu, tidak lain karena penerapan syariat Islam dalam sebuah negara. Ada penjagaan menyeluruh dari fisik hingga akal oleh negara sehingga generasinya benar-benar unggul dan berkualitas.

 

[LM/nr]

Please follow and like us:

Tentang Penulis