Anakku Gagal Ginjal, Negara Kemana?

 

Lensa Media News-Kasus gagal ginjal pada anak-anak saat ini sungguh menyesakkan hati para orangtua terutama orangtua yang mengalami kasus hingga taraf meninggalnya sang anak. Di Kabupaten Bandung sendiri Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) yaitu Grace Mediana menyebutkan ada satu orang pasien dinyatakan meninggal, satu sembuh, dan tiga orang pasien masih rawat jalan dengan catatan sudah mulai membaik (Kompas.com, 4/11/2022).

 

Suatu negara pasti memiliki standar yang cukup untuk pendistribusian obat-obatan terutama obat-obatan untuk anak. Dalam kasus ini negara berperan menjadi garda terluar akan masuknya macam-macam obat yang nanti akan diedarkan ke rumah sakit, klinik, dan apotek. Namun dimana peranan tersebut pada saat ini?

 

Tidak heran bila kasus gagal ginjal akut ini sempat menjadi gunung es yang tinggi. Hal ini dikarenakan lambatnya peran pemerintah dalam penanganan kasus. Sistem kapitalis sekuler membuat segala macam bahan ekspor masuk hingga diedarkan tanpa ada cross-check terlebih dahulu. Ditambah dengan tujuan dari ideologi ini hanya berputar pada keuntungan, tidak heran jika banyak nyawa melayang, asal barang terjual semua. Maka hanya dengan Syariat Islam saja kehidupan akan aman. Dimana segala standar itu pasti tinggi. Tidak asal memenuhi standar, namun juga bermanfaat bagi kehidupan. Dan tak akan dijumpai hal demikian bila bukan dengan sistem Khilafah. Wallahu’alam.Danis Nursani, Bojongsoang. [LM/IF/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis