Moralitas Menurun, Bukti Abainya Negara pada Pemuda

Oleh: Tri Puji Astuti

 

Lensa Media News – H.A.R Tilaar menjelaskan pemuda sebagai suatu kelompok yang terbuang dari kawanan manusia yang “normal” dengan suatu subkultur sendiri (Budiman, 1995).

Dewasa ini tidak sedikit dari kalangan pemuda mengalami kemerosotan moral. Dikutip dari kumparan.com, demoralisasi pemuda Indonesia meningkat tiap tahunnya, mulai dari penyalahgunaan narkoba, pencurian, seks bebas, tawuran antar pelajar dan lain-lain. Pusat data Badan Koordinasi Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) tahun 2007 memaparkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Damayanti yang menunjukkan bahwa dari 100 orang siswa, 5 diantaranya pernah melakukan hubungan seks pranikah. Dari 100 remaja perempuan, sekitar 6 di antaranya pernah melahirkan di bawah usia 20 tahun. Sebanyak 5,21 persen remaja perempuan melahirkan dibantu oleh bukan tenaga kesehatan dan 13,93 persennya melahirkan bukan di fasilitas kesehatan (Badan Pusat Statistik, 2019).

Fenomena ini menjadi bukti kurangnya perhatian pada pemuda. Padahal ini merupakan permasalahan darurat, karena kebangkitan sebuah bangsa dilihat dari bagaimana pemuda bisa berkontribusi. Jika pemuda saja minim moralitas bagaimana kelak penerus bangsa dan negara? Apa yang diharapkan lagi?

Dalam Islam, para pemuda mengemban tanggung jawab peradaban. Maka, tak heran tertulis dalam sejarah para pemuda-pemuda Islam yang luar biasa dalam iman dan intelektual. Menjadikan Islam sebagai landasan berpikir, dan patuh mendengarkan ulama sebagai nasihat. Semoga dengan kembalinya negara ke dalam Islam kaffah dapat memperbaiki moralitas pemuda dan mencapai kebangkitan yang hakiki.

Wallahu’alam bishawwab.

 

[lnr/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis