Dekatkan Generasi dengan Agama

Tawuran adalah masalah klasik anak sekolah yang sampai detik ini masih terus terjadi. Kabar terakhir yang tertangkap media terjadi di Semarang . Sebanyak 8 anak SMP diamankan berikut senjata tajam berupa sabit dan sabuk gir sepeda motor oleh Satlantas Polres Semarang ketika mereka akan melakukan aksi tawuran (15/02).

Aksi tawuran yang terus berulang ini mestinya menjadi evaluasi bagi sistem pembangunan generasi kita saat ini, baik pendidikan di keluarga, lingkungan dan negara. Bagaimanapun prilaku anak-anak kita saat ini, menjadi cermin hasil pendidikan mereka.

Tak dipungkiri saat ini kita tengah hidup dalam corak sekularisme yang menjauhkan agama dengan kehidupan. Akibatnya agama tak lagi dijadikan landasan dalam pemikiran dan perbuatan termasuk oleh generasi. Halal dan haram tak lagi menjadi acuan ketika melakukan perbuatan. Tak heran demi eksistensi diri, tawuran menjadi salah satu pilihan bagi generasi.

Ditambah lagi kurikulum sekolah umum menjadikan pelajaran agama hanya sebagai pelajaran tambahan bukan pelajaran utama. Prestasi anak pun hanya ditentukan oleh nilai yang tertera di rapor. Bisa ditebak, akhirnya anak pun hanya fokus untuk mengejar angka, tak ada kesadaran bahwa menuntut ilmu dalam rangka meraih keridhaan Allah Swt.

Sekularisme nyatanya telah merusak generasi kita. Sudah saatnya kita buang dalam sampah peradaban. Dekatkan generasi dengan aqidah Islam tak lupa terapkan seluruh aturannya dalam seluruh aspek kehidupan. Niscaya aksi tawuran tak akan lagi berulang.

 

Agu Dian Sofiyani

[hw/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis