Muslimah Terjajah Selama tanpa Junnah
Masih hangat di telinga kita bahwa kaum muslim kian terjajah dan tertindas. Seperti yang baru-baru ini terjadi pada mahasiswi dan para pelajar muslimah di India yang mengalami diskriminasi atas hijab yang ia gunakan.
Diskriminasi ini terjadi di kampus dan sekolah-sekolah. Para muslimah tidak diperbolehkan mengikuti beberapa kelas selama mereka mengenakan hijab.
Hal ini juga yang memicu terjadi gelombang unjuk rasa pada tanggal 7 Februari 2022 lalu yang dilakukan oleh para pelajar muslim dengan tuntutan agar diizinkan untuk masuk kelas dan tetap mengenakan hijab.
Padahal India merupakan negara multikultural yang seharusnya mampu memberikan kebebasan dan jaminan terhadap rakyatnya untuk menjalankan agama yang dianut. Namun, hal tersebut hanyalah omong kosong pada kenyataannya muslimah di sana mengalami diskriminasi.
Tentu saja hal ini adalah wujud dari diterapkannya sistem kapitalis sekuler yang memisahkan agama dengan kehidupan. Di dalam negeri demokrasi kapitalis ini asas kebebasan hanyalah milik para korporat dan pemilik modal. Pun dengan jaminan kebebasan dan keamanan yang katanya adalah Hak Asasi Manusia hanyalah ilusi belaka.
Padahal hijab adalah identitas bagi seorang muslimah dan beragama adalah hak setiap manusia yang seharusnya dijamin. Namun hal ini tidak akan pernah terwujud selama yang diterapkan adalah sistem kufur.
Untuk mengakhiri segala penderitaan umat muslim terutama muslimah agar tak terus dijajah adalah tatkala ada junnah yang menjaga dan menjamin setiap individu rakyat termasuk para muslimah. Sebab muslimah dalam Islam sangat dijaga kemuliaan, izzah , dan iffah nya.
Wallahu’alam bi showab.
(Shafiyyah AL Khansa, Kebumen)
[if/LM]