Love Bombing
Oleh: Tri Nuryani
Lensmedianews.com– Ada tren baru di kalangan pemuda, yaitu love bombing. Dikutip dari popbela.com (21/4/2021), love bombing adalah teknik manipulatif yang digunakan seseorang kepada orang lain agar orang tersebut memberikan kasih sayang dan perhatian kepadanya. Pelaku love bombing akan memberikan perhatian, kekaguman, dan kasih sayang yang berlebihan dengan tujuan memanipulasi hubungan. Bagi korban, pada awalnya semua tampak sempurna sebab dia akan merasa istimewa, dibutuhkan, dicintai, dan dihargai. Namun setelah hubungan berjalan dengan baik, tiba-tiba pelaku love bombing akan berubah menjadi kasar, manipulatif, dan sulit untuk dipahami. Sayangnya pada diri korban sudah muncul ketergantungan pada pelaku sehingga sulit melepaskan diri dan terpaksa tetap bertahan dalam hubungan yang bersifat toksik tersebut. Biasanya korbannya adalah para perempuan.
Beginilah potret kehidupan dalam sistem kapitalis sekuler. Kehidupan sekuler yang memuja kebebasan, menjadikan masyarakat-termasuk generasi muda-untuk hidup semaunya sendiri seperti pacaran dan membangun romantisme dengan lawan jenis tanpa adanya ikatan pernikahan. Bahkan terkadang generasi muda lebih percaya pada pasangan dibanding orangtuanya. Dari sistem ini lahirlah pergaulan bebas, umbar aurat, hingga berujung perzinaan. Sistem sekuler yang memuja hawa nafsu ini membentuk masyarakat rusak sebab membiarkan hubungan pacaran sampai zina sebagai hal yang lumrah.
Lantas, bagaimana Islam memandang hal ini? Islam merupakan sistem hidup yang paripurna karena berasal dari Sang Pencipta yang Maha Sempurna, Allah SWT. Jauh berbeda dengan sistem kapitalis sekuler yang lahir dari akal manusia yang serba lemah dan cenderung mengikuti hawa nafsu. Islam memiliki cara pandang dan aturan yang jelas dalam tatanan kehidupan sosial termasuk hubungan dengan lawan jenis. Islam mewajibkan pemisahan pria dan wanita dalam kehidupan. Tidak boleh wanita melakukan interaksi dengan pria kecuali dalam hal yang dibenarkan syariat. Salah satu contoh pemisahan antara pria dan wanita dalam ruang publik pada masa Rasulullah SAW. adalah pada saat keluar dari masjid, Rasulullah memerintahkan kaum wanita agar keluar terlebih dahulu kemudian disusul kaum pria, sehingga kaum wanita terpisah dari kaum pria.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Hindun binti Al Harist dari Ummu Salamah, istri Nabi Muhammad SAW. bahwa kaum wanita pada masa Rasulullah SAW. jika telah mengucapkan salam dari shalat wajib, mereka berdiri dan keluar masjid. Rasulullah SAW. dan kaum pria diam di tempat selama waktu yang dikehendaki Allah SWT. Maka jika Rasulullah berdiri, berdirilah kaum pria. Masya Allah.
Begitulah sekelumit pengaturan Islam tentang interaksi antara pria dan wanita. Di dalam kehidupan yang menerapkan aturan Islam tidak akan dikenal istilah love bombing. Penerapan aturan Islam yang menyeluruh hanya bisa dilakukan melalui istitusi khilafah, yakni sistem pemerintahan Islam. Khilafah meniscayakan terwujudnya masyarakat yang bertakwa dan sejahtera. Sudah saatnya kaum muslimin meninggalkan sistem kapitalisme sekuler dan menerapkan Islam. [lnr/LM]