Kebijakan yang Salah Penyumbang Bencana
Curah hujan yang tinggi menjadi salah satu penyebab banjir yang terjadi di Kabupaten Bandung. Diketahui terdapat cukup banyak daerah yang akan terkena atau terdampak bencana alam dikarnakan curah hujan ini. Terdapat tujuh bencana yang harus diwaspadai diantaranya banjir, longsor, angin puting beliung, gempa bumi, kekeringan, dan kebakaran menurut Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bandung Wewen Mulyadi. (Portalbandungtimur.pikiran-rakyat.com, 2 Februari 2022)
Kemudian sudah adakah langkah konkrit mengatasi ancaman ini? Mengingat problem ini tak pernah tuntas sejak dahulu. Dalam mengatasi bencana alam faktor paling utamanya adalah pemerintah pusat sebagai pemegang tertinggi dari suatu kuasa.
Namun saat berkaca pada sistem kapitalis liberal saat ini, segala solusi yang dikeluarkan tak pernah bisa menuntaskan permasalahan yang terjadi. Sistem ini hanya bisa menyelesaikan masalah pada permukaan tanpa solusi tuntas. Justru sistem inilah penyebab segala bencana yang terjadi.
Pembabatan hutan dialih fungsi menjadi hutan kelapa sawit, pembukaan lahan untuk kepentingan komersil, tidak adanya aturan dan pengawasan yang jelas menyebabkan hati setiap individu tidak merasa berdosa bahkan ketika membuang sampah sembarangan. Itulah sedikit gambaran sistem saat ini.
Sesungguhnya hanya satu jalan dan telah pasti kebenaran lagi kebaikannya yang bisa mengatur kehidupan ini. Ialah sistem khilafah, sistem yang berasal dari Al Khalik, sistem yang dicontohkan baginda Rasulullah Saw. Kekhilafahan tidak akan pernah menyengsarakan rakyat karena kepengurusan dalam sistem ini dikembalikan demi kemaslahatan umat. Kekhilafahan juga pasti akan menjaga kelestarian alam, bukan untuk diekploitasi, diindividualisasi karna segala sumber daya akan diolah dan dikembalikan lagi pada umat.
Bila pun tetap terjadi bencana alam menimpa negeri, maka pasti khalifah akan mengajak seluruh rakyat untuk bertaubat meminta ampunan pada Allah Swt. Dan sungguh tidak akan pernah datang kesejahteraan dan kedamaian kecuali kita kembali pada pangkuan-Nya dengan menerapkan Islam 100% dalam kehidupan melalui institusi Khilafah. Wallahu’alam. [IF/LM]
Danis Nur, Bojongsoang