Ternyata Penduduk Indonesia ‘Belum’ Bahagia
Reportase – PKAD —”Tidak bahagia” kata Ainul Mizan, S.Pd dalam Insight ke 122 Pusat Kajian dan Analisis Data Senin (3/01/2022). Acara ini bertajuk tema “Cek!! Indeks Kebahagiaan Warga Indonesia : Hasilnya?”. Sangat menarik, beliau yang merupakan analis LANSKAP membahas masalah ini dari akar masalah hingga solusi.
Menurut Mizan, ” Mengukur kebahagian itu dilihat dari makna kebahagiaan dan ideologi yang dimiliki manusia”.
Dari sinilah bahagia masing – masing orang berbeda. Kebahagian dalam Islam ketika memiliki keimanan yang benar dan taat kepada Allah SWT, cerita Mizan mengambil dari Qur’an Surat Thaha ayat 124.
Sedangkan kapitalisme, ” Meraih materi yang sebesar – besarnya”, tambah Mizan.
Mizan juga menggambarkan bahwa Indeks kesejahteraan jika dilihat dari pengangguran terbuka sebesar 9,1 juta, menunjukkan penduduk indonesia “tidak bahagia”.
Begitu pula dengan kejahatan, narkoba, pencurian, penggelapan, curanmor yang selalu meningkat, membuat rasa tidak aman sehingga “tidak bahagia”, tegas beliau.
Tidak bahagia pula jika dilihat dari makna hidup, “Ingin bertakwa secara utuh, akan tetapi dikaburkan dengan kriminalisasi sebagian ajaran Islam”, tambah Mizan
Menurut beliau, ada anomali atau paradoks antara survei kebahagiaan dengan kenyataan. Sehingga perlu ada penuturan kepada masyarakat tentang khasanah Islam yang mampu melahirkan kesejahteraan dan kebahagian dunia hingga akhirat.
Agenda Insight #122 mendapatkan perhatian luar biasa. Komentar dari pemirsa sangat beragam. Agenda berjalan lancar dan antusias.
(Hanif Kristianto, Analisis Politik dan Media).
[ry/LM]