Beberapa waktu lalu sebuah lembaga survei merilis hasil tentang popularitas dan elektabilitas calon Presiden. Muncul sejumlah nama dengan berbagai temuan dan analisisnya. Secara elektif memunculkan nama-nama yang layak digadang dalam pemilihan presiden di 2024. Tidak bisa dinafikan dalam negara demokrasi hal yang wajar mengukur kinerja tokoh publik dengan survei dan riset persepsi yang dilakukan secara serial. Mengingat usia pemerintahan sekarang yang masih muda dan kontestasi pilpres yang masih jauh, tentu saja terlalu dini dalam menyimpulkan hasil survei tersebut.

Terlebih rasanya kurang elok memupuk popularitas pencapresan di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum jelas ujungnya dan secara kontekstual di Indonesia tren perkembangannya masih menanjak. (Kompas.com 22/06/2020)

Para politikus dan pejabat di Indonesia seyogianya lebih fokus dalam menangani persoalan pandemi virus Covid-19 ketimbang mengejar popularitas demi kepentingan politik, ungkap Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. (cnnindonesia.com, 22/06/2021)

Merebaknya kasus penyebaran virus Corona menyebabkan lonjakan diagram menajam, dibanding tahun sebelumnya. Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, menyatakan bahwa selain akibat dari akumulasi kasus Covid-19 selama satu tahun pandemi, penyebab kenaikan kasus ini juga karena penyebaran varian-varian baru virus Corona.

Salah satunya varian Alpha, mutasi virus Corona yang muncul di Inggris, yang disebut memiliki kemampuan penyebaran infeksi yang sangat cepat. Tidak hanya varian Alpha saja, terlebih ada varian Delta yang lebih mengkhawatirkan. (Tribunnews.com, 19/06/2021)

Merespon hal ini, para politisi dan pejabat negeri ini, semestinya memiliki pertanggungjawaban etik, pertanggungjawaban kebangsaan agar lebih mengembangkan kegiatan, perhatian dan jalinan kerja sama untuk menyelesaikan pandemi ini, agar segera berakhir. Seharusnya tegas dan konsisten dalam bertindak, sebagaimana khalifah Umar bin Khattab, ketika wabah memasuki suatu negeri memilih untuk menahan diri, hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda, ” Jangan lah orang yang terkena penyakit mendatangi orang yang sehat.” Tidak plin-plan dan mencla-mencle dalam membuat keputusan kepada rakyat, sehingga menghantarkan rakyatnya berujung pada kematian.

 

Ngasri Widianingsih,
(Musi Banyuasin, Palembang) 

 

[hw/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis