Badai Corona Tiba, Rakyat Menderita
Bertambahnya orang yang terjangkit virus corona (Covid-19) setiap hari sudah tentu membuat sebagian besar orang merasa cemas dan gelisah. Seolah menunggu waktu giliran tiba, masyarakat tak berdaya jikalau virus itu datang menginfeksi. Belakangan, lonjakan kasus Covid-19 menggila. Per 15 Juni 2021, ada 8.161 penambahan kasus baru Covid-19. Setelah DKI Jakarta yang beberapa hari lalu menyumbang kasus positif terbesar, kini Jawa Tengah disusul Jawa Barat menjadi provinsi kedua dan ketiga mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan.
Provinsi Jawa Barat mencatat penambahan kasus terbanyak dengan jumlah 1.793 kasus. Di bawahnya, terdapat Jawa Tengah (1.658 kasus) dan DKI Jakarta (1.502). Badai corona juga terlihat melonjak di beberapa daerah seperti di Pati, Jawa Tengah, dan Bangkalan, Jawa Timur. (MuslimahNews.Com,16/6/2021)
Selain akibat dari akumulasi kasus Covid-19 selama satu tahun pandemi, penyebab kenaikan kasus ini juga karena penyebaran varian-varian baru virus corona. Salah satunya varian Alpha, mutasi virus corona yang muncul di Inggris, yang disebut memiliki kemampuan penyebaran infeksi yang sangat cepat. Sekalipun sudah dilakukan upaya 3T (testing, tracing, and treatment), jika kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih rendah, hal itu tidak akan berjalan efektif.
Dari awal, penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah tampak setengah hati. Anjuran para ahli untuk melakukan karantina wilayah tak digubris. Pemerintah justru mengambil langkah moderat dengan menerapkan PSBB hingga berganti istilah ke PPKM Mikro, namun membuka keran lebar-lebar bagi WNA untuk masuk ke negeri ini. Belum lagi bergulirnya New Normal yang kian mengaburkan pemahaman masyarakat mengenai Covid-19. Sehingga membuat masyarakat abai dengan protokol kesehatan dan kini masyarakat juga yang menjadi korbannya.
Ini semua terjadi karena diterapkannya sistem sekuler kapitalisme, dimana kebijakan setengah hati dan sikap plin-plan pemerintahlah yang menjadi sebab rakyat menderita. Akibatnya, meski yang disampaikan adalah hal benar, tetap dianggap sebagai kebohongan. Kepercayaan rakyat kepada penguasanya terjun bebas.
Sudah saatnya kita ganti sistem kapitalis yang rusak ini dengan sistem Islam yang datangnya dari Allah Swt. yang mampu menyelamatkan manusia dan menyelesaikan pandemi Covid-19. Wallahu’alambishawab. [LM, Hw]
Resti Mulyawati, S. Farm