Ratusan TKA Bertandang saat Mudik Dilarang
Momen idul fitri kemarin sudah seharusnya menjadi kebahagiaan bagi setiap kaum muslimin, meskipun kegembiraan menyambut idul fitri tidak bisa dirasakan bersama-sama keluarga dan sanak sodara kita karena masih dalam pandemi pun dengan kebijakan mudik yang dicanangkan oleh pemerintah, sehingga kita tidak bisa mudik untuk berkumpul dengan keluarga di kampung.
Namun sungguh sangat disayangkan, ditengah ketatnya kebijakan penyekatan mudik, justru para tenaga kerja asing (TKA) asal Cina bisa dengan bebas melenggang datang, diserbu dengan ratusan orang. Tentu kebijakan seperti ini sangat mengecewakan dan menyakitkan rakyat terutama umat Islam. Karena di saat rakyatnya ketat dilarang mudik tapi dengan mudahnya ratusan TKA bisa datang ke negeri ini.
Ada apa dibalik semua ini? tentu fenomena seperti ini menunjukan ada yang tidak beres dengan kebijakan di negeri ini, seolah berat sebelah, berat ke rakyat tapi ringan ke asing. Ya begitulah akibat diterapkannya sistem kapitalisme, aturan yang berasal dari manusia. Akalnya hanya mempertimbangkan untung rugi tanpa melihat kemaslahatan negeri, meskipun rakyat teriak menentang namun tidak dihiraukan. Para penguasa saat ini hanya mendahulukan kepentingan dan keuntungan semata.
Tidak ada sikap tegas dari penguasa saat ini. Maka sudah selayaknya kita butuh standar pengaturan yang baru, yaitu dengan sistem Islam. Karena Islam merupakan sistem yang sempurna yang memiliki ketegasan dalam pelaksanaannya. Ideologi Islam juga mengajarkan bahwa kewajiban pemimpin adalah mengurusi kebutuhan rakyat bukan sekelompok kapitalis. Aturan yang diambil pun juga bersandar pada Alquran dan Assunah tidak dengan akal semata. Maka sudah bisa dipastikn dalam Islam, penguasa atau pemegang kebijakan akan bersikap tegas terhadap masalah ini. Wallahua’lambissahwab. [Faz]
Lilieh Solihah