Palestina Tak Butuh Genjatan Senjata, Tapi Perlu Solusi Nyata

Sejak dulu tabiat bani Israel khususnya zionis adalah pengkhianat dan tidak bisa dipercaya. Angin perdamaian sempat menyapa penduduk Palestina setelah perjanjian gencatan senjata dilakukan Palestina-Israel (Jumat 22/5) (CNN Indonesia,22/05/21).

Akan tetapi, baru beberapa jam kesepakatan dibuat, Israel melanggar janji dan serang jamaah Al Aqsha dengan gas air mata. Fakta ini seharusnya membuka mata kita bahwa umat Islam membutuhkan bangunan kokoh, pasukan militer kuat, semangat jihad yang besar dan kekuatan politik yang teroganisir dengan baik.

Dukungan umat Islam di seluruh dunia, baru-baru ini gencar dan serempak dilaksanakan. Aksi menuntut tegaknya keadilan yang dilakukan di berbagai penjuru dunia seharusnya membuka pikiran kita tentang begitu pentingnya persatuan Umat Islam, tanpa sekat dan batas negara yang justru melemahkan kekuatan Umat. Selain itu, banyaknya donasi yang mengalir, bantuan-bantuan medis, doa serentak, dan upaya spread kabar terbaru tentang penjajahan di Palestina adalah bentuk bahwa dunia tengah merindukan keadilan dan kedamaian yang sesungguhnya. Apakah kerinduan akan keadilan dan kedamaian dunia ini akan dicampakan?

Kekuatan umat Islam hanya akan muncul apabila umat Islam bersatu, berada dalam satu kepemimpinan dengan aturan-aturan yang tegas dan sesuai dengan Syariat. Pendahulu kita telah membuktikan betapa kekuatan Islam akan berdiri tegak menyelamatkan dunia dari kezaliman dan penjajahan. Dengan ditegakkannya syari’at Islam secara kaffah (menyeluruh dan sempurna), maka segala bentuk kejahatan akan teratasi. Zionis Israel akan mendapatkan tekanan baik secara militer, politik, maupun psikologis. Warga Palestina akan kembali hidup damai meskipun memiliki keyakinan yang berbeda-beda. Semua itu hanya bisa dilakukan setelah Al Aqsa kembali ke tangan umat Islam, dengan kekuatan Daulah Islamiyah.

Selama ini umat Islam selalu dizalimi, sedang musuh-musuh Allah selalu bebas melakukan penindasan. Karena mereka memiliki modal dan posisi strategis untuk menguasai Islam. Mereka bersatu dengan musuh-musuh Islam untuk menghancurkan umat Islam. Menyadari hal ini sebagai seorang Muslim sepatutnya memahami bahwa kita juga membutuhkan kekuatan dan persatuan Islam dalam naungan institusi negara yang bisa mengakhiri kezaliman kaum muslim.

 

Farah Bilqis Kansa,

(Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga) 

 

[hw/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis