Memberantas Tuntas Penghina Islam

“Jika diam saat agamamu dihina, gantilah bajumu dengan kain kafan,” (Buya Hamka).

 

Oleh: Chaya Yuliatri, S.S.

(Aktivis dakwah dan pegiat literasi)

 

Lensa Media News – Seorang siswi di Bengkulu mendadak viral. Sayangnya, bukan karena prestasi, tapi perbuatan tak terpuji. Ketika umat Islam di seluruh dunia berduka atas serangan brutal Israel kepada Palestina, MS justru bersikap sebaliknya. Dia mengunggah video di Tik-Tok berisi umpatan dan kata-kata kasar menghina Palestina. Sontak kejadian ini berbuntut kecaman dari banyak pihak. Setelah proses mediasi, MS akhirnya dikembalikan pada orang tuanya. Menindaklanjuti peristiwa ini, dia pun dikeluarkan dari sekolah karena dianggap melanggar tata tertib (Kompas.com, 19/5).

Perilaku Pemuda Semakin Menyimpang dari Aturan Agama

Inilah potret buram generasi muda saat ini. Generasi yang jauh dari pemahaman agama. Disibukkan dengan kegiatan nirfaedah. Demi viral apapun menjadi halal. Media sosial menjadi candu tanpa batas. Rela hina di depan Sang Pencipta, demi pujian manusia semata. Inilah manusia-manusia sekuler yang memperturutkan hawa nafsu.

Rasulullah Saw. bersabda: “Ada tiga hal yang dianggap dapat membinasakan kehidupan manusia, yaitu kekikiran (kebakhilan) yang dipatuhi, hawa nafsu yang diikuti, dan ketakjuban orang terhadap dirinya sendiri.” (HR. Thabrani dalam al-Awsath dari Anas dan Ibn Umar, yang menganggapnya sebagai hadis hasan dalam Shahih al-Jami’ as-Shaghir, 3030 dan 3045).

Dari hadis tersebut dipahami bahwa mengikuti hawa nafsu dapat membinasakan manusia. Karena, menuruti hawa nafsu tidak ada habisnya. Hanya akan menjerumuskan dalam jurang kesesatan. Seringkali nafsu menghasut manusia untuk melampaui batas dan melanggar perintah agama. Disibukkan mengejar kesenangan dunia dan lalai menghamba kepada Allah Swt.. Ini sejalan dengan strategi para kafir Barat untuk menghancurkan generasi Islam. Racun sekularisme demikian mengakar kuat. Segala cara diupayakan untuk mengokohkan kedudukan di negeri jajahan.

Dimana Peran Penguasa?

Para penguasa pun tak mampu menghadang serangan ide-ide Barat. Bahkan, mereka menjadi salah satu pengusungnya. Tampak jelas permusuhan kepada umat Islam. Ketika ajaran Islam dilecehkan, maka penyelesaiannya hanya setengah hati. Ini menyuburkan lahirnya para penghina Islam. Hal serupa akan terus terjadi selama kita hidup dalam sistem bobrok kapitalisme.

Islam Solusi Seluruh Problematika Umat

Sistem kapitalisme terbukti gagal menyejahterakan umat. Sudah saatnya kita kembali pada aturan Islam. Dengan ditegakkannya tiga pilar, kasus penghina Islam akan tuntas sampai akar. Tiga pilar tersebut yaitu ketakwaan individu, masyarakat yang peduli, dan negara yang menerapkan syariah.

Ketakwaan Individu
Islam akan mencetak generasi muda yang bertakwa dan senantiasa terikat aturan agama. Standar perbuatan adalah perintah dan larangan Allah Swt.. Tujuan akhir meraih rida Allah semata.

Masyarakat Yang Peduli
Manusia tak luput dari salah dan khilaf. Karena itu, diperlukan kontrol dari masyarakat. Jika, ada individu yang menyimpang dari aturan agama, maka masyarakat wajib meluruskan. Beramar ma’ruf nahi mungkar.

Negara Yang Menerapkan Syariah
Kedua pilar di atas tidak akan sempurna tanpa keberadaan negara. Negara yang dimaksud adalah Khilafah. Karena, syariah Islam kafah hanya bisa tegak dalam naungan Khilafah.

Inilah urgensi perjuangan dakwah untuk kembalinya Khilafah di tengah-tengah umat. Saatnya umat Islam bersatu di bawah satu komando. Mengembalikan kemuliaan dan kejayaan Islam. Wallahu a’lam bish-shawabi. [LM/Mi]

Please follow and like us:

Tentang Penulis