Melindungi Al Aqsa Tak Cukup Kecaman Semata, Tapi Butuh Aksi Nyata!

Oleh: Irma Sari Rahyu, S.Pi.

 

Lensa Media News – Kabar duka datang dari bumi Palestina. Di saat umat muslim sedunia khusyuk beribadah di sepuluh hari terakhir Ramadan, warga Palestina justru mendapatkan serangan brutal Israel. Seperti dilansir dari Republika.co.id (08/05/2021), polisi Israel melepaskan tembakan peluru karet dan granat kejut kepada warga Palestina yang tengah salat Tarawih di Masjid Al Aqsa. Serangan ini terjadi akibat kebijakan Israel yang melarang muslim masuk ke dalam Kota Tua selama bulan suci Ramadan. Pihak Israel juga meminta sejumlah keluarga Palestina untuk meninggalkan rumah mereka, untuk memberi ruang bagi pemukim Israel.

Dunia internasional sontak bereaksi keras. Kecaman terhadap kekejian Israel datang dari para pemimpin negara. Saalah satunya dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Presiden Erdogan mengatakan, bahwa melindungi kehormatan dan martabat kota suci Yerusalem adalah kewajiban setiap muslim. Erdogan pun mendesak dunia internasional untuk mengambil tindakan efektif terhadap serangan Israel di Mesjid Al Aqsa tersebut. (Sindonews.com, 11/05/2021).

Sementara itu, ribuan orang berkumpul di luar kedutaan besar Israel di Ankara dan konsulatnya di Istanbul. Mereka memprotes tindak kekerasan yang dilakukan Israel dan meminta pemerintah Turki untuk mengirimkan tentara mereka ke Gaza. (Republika.co.id, 11/05/2021).

Lagi-lagi dunia internasional bungkam. Organisasi dunia yang biasanya berteriak lantang akan aksi terorisme kini bak tak memiliki taji. Tak terkecuali para pemimpin negara mayoritas muslim. Berkobar semangat mengecam dan mengutuk aksi keji Israel, namun tak jua bergerak memberikan solusi nyata.

 

Kuatkah Negara Israel?

Atas setiap aksi keji yang dilancarkan Israel, patutlah kita bertanya sekuat apakah militer Israel? Apakah kekuatannya tak dapat dikalahkan oleh negara kaum muslim?

Jika dilihat dari luas wilayah, negara Israel hanya seluas 22.145km2 dengan jumlah penduduk 7,5 juta jiwa. Wilayah dan jumlah penduduk yang kecil dibandingkan dengan negara-negara kaum muslim lainnya.

Secara kekuatan militer, Global Firepower (GFP) menyediakan analisis terhadap kapasitas militer negara-negara di dunia berdasar indeks kekuatan masing-masing negara. Hal itu diukur dari potensi menciptakan perang serta jumlah senjata konvensional baik korps darat, laut, maupun udara.

GFP menempatkan Israel berada di urutan ke-4 di dunia dengan indeks kekuatannya 0,3444. Sedangkan tiga negara muslim lain seperti Turki berada pada urutan ke- 9 dengan indeks kekuatan 0.2216, Mesir urutan ke 10 dengan indeks kekuatan 0,2751 serta Arab Saudi di urutan ke 5 dengan indeks kekuatan 0,4636. (Liputan6.com, 30/01/2019).

Dari data di atas, Israel memang memiki kekuatan militer yang lebih unggul. Namun jika saja Turki, Mesir, dan Arab Saudi bersatu, maka kekuatan militer Israel dapat mudah ditaklukan. Belum lagi jika negeri muslim lainnya bergabung, maka kemerdekaan rakyat Palestina bukan lagi sekadar angan.

Kekuatan senjata harus dihadapi dengan kekuatan senjata pula. Tak cukup dengan bantuan kemanusiaan apalagi sekadar kecaman. Inilah kondisi melemahnya ketakwaan yang tengah menggerus kaum muslim khususnya para pemimpin mereka. Padahal Allah Swt. berfirman, “Bulan haram dengan bulan haram, dan (terhadap) sesuatu yang dihormati berlaku (hukum) qisas. Oleh sebab itu barangsiapa menyerang kamu, maka seranglah dia setimpal dengan serangannya terhadap kamu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa,” (TQS Al Baqarah: 194). Sungguh ironi.

 

Palestina Merdeka dengan Jihad dan Khilafah

Menyerahkan urusan Palestina kepada lembaga internasional seperti PBB dan OKI bagai menegakkan benang basah. Mustahil akan selesai. Sebaliknya, kepedihan akan terus dialami rakyat Palestina. PBB adalah kepanjangan tangan kaum kufar yang tidak akan pernah tulus membantu umat Islam. Kerap kali resolusi damai yang ditawarkan PBB berbuntut kerugian bagi Palestina dengan opsi berbagi wilayah dengan Israel atas nama perdamaian. Sedangkan organisasi Islam seperti OKI setali tiga uang dengan induk mereka, PBB.

Rakyat Palestina sudah bertekad melindungi Al Aqsa dengan segenap jiwa dan raga. Mereka lebih memilih syahid daripada dipaksa hidup berdampingan dengan musuh. Tak ada sedikitpun rasa takut di dalam diri rakyat Palestina untuk berhadapan dengan tentara Israel kecuali rasa takut mereka kepada Rabb-nya. Mereka meyakini firman Allah Swt. dalam QS. Ali Imran: 175, “Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman”

Maka sudah sepatutnya opsi jihad-lah yang harus diambil oleh negeri-negeri kaum muslim dalam kesatuan khilafah. Sebagaimana Palestina ditaklukkan pertama kali oleh Umar bin Khattab dan direbut dari tangan tentara salib oleh Shalahuddin Al Ayubi. Bukan sekadar kecaman apalagi retorika.

 

[ah/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis