Seksinya Minerba Indonesia di Mata Dunia
Oleh: Rery Kurniawati Danu Iswanto
(Praktisi Pendidikan)
Lensa Media News – Kekayaan Minerba di Indonesia
Kekayaan negeri ini sungguh melimpah tak terkira, luasnya terbentang mulai dari ujung Aceh sampai dengan Merauke. Begitupun banyak jenis dan jumlahnya. Ya, negeri ini dipenuhi sumber daya alam yang tampak maupun tersembunyi di dalam bumi. Mulai dari kekayaan laut dengan aneka ragam jenis ikan, terumbu karang, dan biota laut lainnya. Tak juga kurang banyaknya, kekayaan di darat yang terhampar luas seperti ladang dengan tanah-tanahnya yang subur, hutan, pegunungan, sumber air dan aneka macam satwa.
Demikian pula dengan material bernilai ekonomi tinggi yang mampu menyokong energi dunia di masa depan, tersimpan banyak di dalam perut bumi Indonesia. Material ini adalah minerba (mineral dan batubara). Masyaa Allah.
Kekayaan di laut dan darat mungkin lebih banyak dikenal. Nah, bagaimana dengan kekayaan yang tidak terlihat di dalam perut bumi? Kekayaan yang tersimpan diperut bumi inilah yang makin ramai diperbincangkan diberbagai media dengan istilah minerba. Minerba adalah material yang berfungsi sebagai bahan pembuatan energi masa depan yang jumlahnya sangat melimpah di Indonesia.
Minerba yang jadi primadona dunia ini pun tidak hanya satu atau dua jenis saja terdapat di tanah Indonesia. Namun bermacam-macam dan sebagian besar adalah bahan penting pembuatan baterai, setidaknya antara lain yaitu logam tanah jarang (LTJ) / rare-earth elements (REE), gallium (Ga), indium (In), tungsten (W), platinum (Pt), palladium (Pd), kobalt (Co), niobium (Nb), magnesium (Mg), molybdenum (Mo), antimoni (Sb), lithium (Li), vanadium (V), nikel (Ni), tantalum (Ta), tellurium (Te), kromium (Cr) dan mangan (Mn) (duniatambang.co.id, 5/1/2021). Dan yang luar biasa berdasarkan data Kementrian ESDM pada September 2019 bahwa Indonesia adalah negara dengan cadangan biji Nikel terbesar di dunia (katadata.co.id,30/1/2020)
Seksinya Indonesia di Mata Dunia
Selain jenis dan cadangan minerba yang melimpah, ada dua hal yang membuat negeri ini seksi di mata dunia. Pertama, letak geografis Indonesia yang berada di pertemuan dua benua dan persinggahan lalu lintas dunia. Ini tentu menjadi spot yang menguntungkan jika dijadikan tempat bisnis. Kedua, Indonesia dengan jumlah penduduk yang sangat banyak adalah pangsa pasar yang sangat diperhitungkan. Berdasarkan data per September 2020 tercatat jumlah penduduk di Indonesia sebanyak 270,2 juta jiwa.
Latar belakang inilah yang sebenarnya membuat negara-negara kapitalis tertarik masuk ke Indonesia. Dengan dalih investasi mereka berlomba menanamkan modal, memberikan pinjaman dan pada akhirnya menguasai sektor ekonomi. Mereka mempunyai riset-riset tentang energi di masa depan. Mereka memahami bahwa negara yang menguasai energi berbahan minerba sekaligus menguasai negara sebagai pangsa pasarnya maka sangat dimungkinkan akan menjadi penguasa dunia dimasa depan.
Bagaimana Mengelola Kekayaan Indonesia?
Jika melihat potensi kekayaan sumber daya alam di Indonesia, semestinya pemerintah tidak akan pernah mengalami defisit anggaran. Tidak akan ada cerita dana wakaf dikelola untuk membangun infrastuktur. Bahkan negara tidak perlu berutang untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Hanya saja, hal ini tidak akan terwujud jika negara tidak berdaulat atas aset-aset sumber daya alamnya.
Tidak akan bermanfaat bagi rakyat jika pengelolaan kekayaan alam berdasarkan pertimbangan untung rugi secara materi. Negara harus membebaskan diri dari sistem kapitalis yang hanya mementingkan para pemilik modal. Ironi ketika rakyat hanya mampu menyaksikan raksasa oligarki berpesta berbagi kekayaan, sementara mereka hanya mendapat remah-remah kue yang dikemas dalam bungkus bantuan sosial.
Hanya dengan sistem Islam, negara dapat berdaulat mengelola sumber daya alam. Penerapan syariat Islam akan melahirkan instrumen negara yang takut pada Allah SWT, yang menjalankan amanah dan bertanggungjawab mengurus rakyat berdasarkan tuntunan Alquran dan As-Sunnah.
Rasulullah SAW bersabda dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW: “Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggungjawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya. “ (HR. Muslim)
Sudah seharusnya kita semua bertanggungjawab dengan apa-apa yang kepengurusannya diamanahkan ditangan kita, sebagaimana tuntunan Rasulullah SAW.
Wallahualam bishowab.
[ry/LM]