Pandemi Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Tidak bisa ditutupi, jika pandemi belum usai di negeri ini. Di tengah pandemi yang langgeng dan seakan tak ingin pergi, Presiden RI dalam sambutannya pada kegiatan Muktamar mengajak masyarakat untuk memperbanyak dzikir, istigfar, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lantas, solusikah tobat bersama menjadi pilihan? Tak inginkah melihat bagaimana Islam mengatasi wabah yang pernah terjadi, yang terbukti pada masa itu wabah berhasil diatasi.

 

Islam telah mengabarkan lebih awal perihal mengatasi suatu wabah. Wabah lepra pernah terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW. Saat wabah terjadi, Nabi Muhammad SAW meminta umatnya untuk tidak memasuki dan keluar dari daerah yang terkena wabah, menjaga kesehatan, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

 

Wabah tha’un (kusta) juga terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khaththab. Penyakit tersebut menyebabkan benjolan yang jika pecah penderita akan mengalami pendarahan hingga kematian. Yang dilakukan khalifah saat itu sama seperti Nabi Muhammad SAW. melakukan lockdown pada daerah sumber wabah agar tidak menyebar ke daerah lain, saling menjaga jarak agar penularan tidak semakin banyak, dan membatasi aktivitas di luar rumah jika tidak ada kepentingan.

 

Solusi Islam dalam menangani wabah harusnya bisa dijadikan keteladanan. Hakikat bertobat adalah bagian dari ketaatan total untuk melaksanakan aturan yang telah diperintahkan oleh Sang Pemilik Semesta. Bukan hanya lisan berucap namun langkah juga bergerak. Jika menilik pandemi Covid-19 yang semakin meninggi, harusnya menjadi renungan kita bersama terkhusus pemerintah negeri ini. Sudahkah penanganan yang dilakukan benar-benar maksimal? Sudahkah benar-benar untuk menyelamatkan nyawa masyarakat? Lalu apakah tobat nasional menjadi pilihan yang tepat? Wallahu a’lam bishshawab.

 

Alma Pratiwi Husain
(Mahasiswa FITK UIN Yogyakarta)

(Ah)

Please follow and like us:

Tentang Penulis