Lenyapkan Kebatilan, Tuntaskan Perjuangan

Umat Islam meradang. Lantaran para petinggi di negeri ini disinyalir membuka keran masuknya kembali paham komunis. Di tengah pandemi tiba-tiba para anggota DPR merancang Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Meski menyatakan pembahasan ditunda, umat tegas menuntut pembahasan dibatalkan.

Ketidakpuasan umat dengan keputusan penundaan tersebut, mendorong beberapa elemen umat menunjukkan sikapnya dalam aksi unjuk rasa. Diantaranya, Front Pembela Islam (FPI), PA 212, hingga Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama. Ribuan massa mengahdiri aksi ‘Apel Siaga Ganyang Komunis Jabodetabek’ tersebut di Jakarta, pada Minggu, 05 Juli 2020. (Tempo.co. 05/07/2020)

Para peserta bahkan berikrar untuk siap siaga dan menyiapkan diri untuk jihad qital mempertahankan akidah Islam dan melawan kaum komunis di bawah komando ulama. Beginilah karakter dasar umat Islam. Melandasi seluruh perjuangannya dengan iman dan memenuhi kewajiban dakwah, amar makruf nahi mungkar. Meski nyawa yang jadi taruhannya.

Semangat juang ini tentunya mesti dibarengi keteladanan paripurna terhadap perjuangan Rasulullah Saw dalam menegakkan Islam. Beliau bukan saja menentang berbagai pemikiran batil yang merusak manusia. Namun juga dengan tegas bercita-cita mewujudkan kehidupan Islam kaffah.

Oleh karena itu, perjuangan harus dituntaskan. Ganyang setiap pemikiran yang bertentangan dengan ajaran Islam dan tinggalkan. Baik itu komunisme, maupun sekularisme. Seraya menghidupkan kembali syariat Islam dalam seluruh aspek. Inilah perjuangan tertinggi bagi seorang muslim, menegakkan tajul furud (mahkota kewajiban). Penegakkan syariat Islam dalam bingkai Khilafah. Di sanalah ada jaminan keberkahan hidup dari langit dan bumi yang telah dijanjikan Allah SWT.

Jikalau penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS: Al-A’raf [7]: 96).

 

Dede Yulianti

 

[LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis