Bebas Sebelum Batas
Oleh: Azma Nasira Sy
(Pengajar STP Khairul ‘Ulum Banjarbaru)
Remaja – Guys, kalian sudah dengar tentang pembebasan kurang lebih 30.000 napi (narapidana) di masa wabah ini? Wah, kalau belum tahu coba deh mulai sekarang lihat berita di televisi atau internet ya. Supaya kita juga tahu bagaimana kondisi negera kita saat ini. Karena kita tinggal di sebuah negara kan, bukan hutan belantara?
Karenanya, sedikit banyak setiap kebijakan pemerintah di negara ini juga akan berimbas ke kita loh, para remaja yang unyu-unyu ini. Misalnya saja kasus korupsi yang belum juga teratasi. Kita sebagai remaja juga menanggung kerugian akibat ulah mereka, yaitu pada akhirnya pemerintah tidak bisa maksimal dalam mengurus seluruh rakyat. Kita (remaja) juga termasuk rakyat kan?
Ditambah lagi dengan kasus baru-baru ini yaitu dibebaskannya para napi di masa wabah. Oh no. Padahal masa tahanan mereka sebenarnya belum berakhir. Nah lo, enak dong mereka bisa bebas kurang dari masa hukuman? Coba deh kita pikirkan, kira-kira apakah mereka itu udah pada tobat dan yakin gak bikin ulah di tengah masyarakat?
Nyatanya, banyakkan berita di televisi dan internet yang memberitakan tentang ulah para napi yang baru saja dibebaskan. Bahkan jumlah napi yang berulah hingga 140 orang yang tersebar di 25 wilayah. Hal ini diungkapkan oleh Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, ia menjelaskan para napi tersebut melakukan beragam kejahatan.
Di antaranya pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), perjudian, pembunuhan, penggelapan narkoba, hingga pencabulan. Subhanallah. Miris ya (Muslimah Media Center – Youtube, 29/5/20).
Tapi apalah daya, pemerintah sudah menetapkan kebebasan mereka di tengah wabah. Itu artinya saat ini kita was-was terhadap dua hal, karena adanya wabah dan terhadap napi yang memulai kembali aksi kejahatannya.
Kenapa bisa begitu ya? Pertama, ini faktor keimanan individunya yang belum kuat. Tapi tidak berarti semua Napi melakukan ya. Kedua, tidak terpenuhinya kebutuhan hidup mereka juga menjadi penyebab berulahnya para napi itu.
Coba deh guys bayangkan! Mereka kan selama ini dikurung di lapas dan dijamin makan mereka ya. Lah setelah dibebaskan, mereka harus menanggung sendiri kebutuhan hidup dirinya dan juga keluarga. Auto bingung kan mereka? sedangkan mereka juga gak punya pekerjaan untuk bisa mendapatkan nafkah. Jangankan mereka, yang jelas sudah ada pekerjaan saja harus menerima pahitnya PHK. Hiks.
Tahu gak guys, kenapa negara kita yang kaya ini gak bisa memenuhi kebutuhan hidup semua rakyatnya? Padahal bumi Indonesia punya tambang yang melimpah, seperti tambang emas, perak, bijih besi, nikel, juga batubara. Auto mikir kan, kok bisa bumi yang jimah ripah loh jinawi, tapi rakyatnya banyak yang miskin? Indonesia ini lumbungnya padi, tapi banyak juga rakyat yang kelaparan. Why?
Ini karena negara kita ada kerjasama dengan negara lain. ingat kan pelajaran IPS tentang kerjasama antar negara? Tapi, saking baiknya pemerintah Indonesia ini sama negara tetangga, jadinya lebih banyak hasil tambang yang diberikan kepada mereka daripada ke rakyat sendiri. Oh no.
Islam Gak Ada Duanya
Rasulullah Saw. bersabda: “ Kaum Muslim berserikat (memiliki hak yang sama) dalam tiga hal: air, rumput dan api.” ( HR Ibnu Majah).
Imam at-Tirmidzi juga meriwayatkan hadits dari penuturan Abyadh bin Hammal. Dalam hadits tersebut diceritakan bahwa Abyadh pernah meminta kepada Rasul Saw. untuk dapat mengelola sebuah tambang garam. Rasul Saw. lalu meluluskan permintaan itu. Namun, beliau segera diingatkan oleh seorang sahabat, “ Wahai Rasulullah, tahukah Anda, apa yang telah Anda berikan kepada dia? Sungguh Anda telah memberikan sesuatu yang bagaikan air mengalir(mâu al-iddu). “Rasul Saw. kemudian bersabda, “ Ambil kembali tambang tersebut dari dia” (HR at-Tirmidzi)
Dua hadits di atas adalah bukti bahwa dalam Islam telah ada aturan tentang SDA. Hadits di atas telah jelas bahwa Muslim mempunyai hak yang sama dalam tiga hal yaitu air, rumput dan api. Sebab ketiga hal ini adalah SDA yang melimpah. Sehingga tidak sepatutnya hanya dimiliki oleh individu, swasta apalagi asing.
Bayangkan, apabila SDA yang melimpah di negera ini dikelola secara mandiri oleh negara. Maka sudah tentu seluruh rakyat akan sejahtera kehidupannya.
Wah guys, luar biasa kan ya? Islam emang gak ada duanya. Kuy, kita balik keaturan Islam yang sempurna dan kita campakkan kapitalis-sekuler yang memisahkan kehidupan dengan aturan Islam yang kaffah (menyeluruh). Karena sebagai hamba yang beriman, kita wajib menjalankan apa-apa yang Allah perintahkan dan meneladani apa-apa yang Rasul contohkan.
Wallahu a’lam bish showab.
[ry/LM]