Indonesia Terserah
Tagar “Indonesia Terserah” beberapa waktu yang lalu sempat viral di sosial media. Tagar tersebut sebagai respon kebijakan pemerintah terhadap pandemi Corona dan perilaku banyak orang Indonesia.
Mayoritas masyarakat sudah merasa bosan dan jenuh di rumah saja dalam jangka waktu yang lama. Sementara, belum ada perkembangan yang signifikan terkait penanganan Corona. Jumlah pasien positif terus bertambah banyak dibandingkan dengan yang sembuh.
Selain itu, inkonsistensi kebijakan pemerintah terkait mudik/pulang kampung akan memberikan peluang semakin tersebarnya wabah corona ke daerah-daerah yang awalnya bersih dari corona, malah jadi tempat penyebaran pandemi baru.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan larangan mudik dan melakukan penutupan rute penerbangan domestik. Namun, pada hari Kamis pagi 14 Mei 2020, ratusan calon penumpang berdesakan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang. Mereka bertumpuk tanpa memperhatikan jarak aman di posko pemeriksaan dokumen perjalanan (liputan6.com).
Pemerintah seharunya membuat peraturan yang tegas dalam menetapkan larangan mudik. Jangan sampai terlihat seperti tidak konsisten. Karena keselamatan seluruh nyawa rakyat adalah tanggungjawab penguasa.
Di dalam Islam nyawa seorang manusia sangat dihargai. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan dishahihkan al-Albani). [RA/LM]
Asma Yulia, SE
Pemerhati Masalah Umat